JABAR EKSPRES – Kabar tentang terjadinya badai matahari menjadi topik perbincangan warganet di media sosial. Pasalnya saat hal tersebut terjadi, dikatakan akan menyebabkan kiamat internet pada tahun 2025.
Apabila kiamat internet tahun 2025 terjadi, maka seluruh manusia di bumi akan kehilangan akses internet dalam kurun waktu berbulan-bulan.
Badai matahari merupakan fenomena terjadinya ledakan besar di permukaan matahari yang menimbulkan semburan radiasi elektromagnetik yang intens.
Melansir dari berbagai sumber, beberapa ahli memperkirakan jika badai matahari yang terjadi ini lebih dahsyat dan lebih cepat dari yang telah diperkirakan sebelumnya.
Jika diamati dari bumi, memang matahari terlihat baik-baik saja. Namun, jika dilihat dari dekat matahari sedang berada dalam fase perubahan yang terjadi terus-menerus.
Baca Juga: Fitur-Fitur Aplikasi Threads yang Mirip Twitter, Sudah Coba?
Seperti mulai bertransformasi dari lautan api yang berubah menjadi gumpalan plasma secara konsisten yang melengkung dan akan kembali lagi dalam siklus yang terus terjadi secara berulang.
Namun, ternyata kebanyakan informasi yang salah mengenai dampak dari badai matahari merujuk pada sebuah artikel yang diterbitkan oleh NASA pada bulan Maret mengenai prediksi badai matahari memakai AI.
Hingga membuat kehebohan di berbagai media sosial yang menyebutkan sejumlah dampak badai matahari seperti dapat menimbulkan pemadaman internet dalam skala global pada tahun 2025.
NASA menyebut jika terjadi misinformasi dari peringatan yang sebenarnya merujuk pada studi Sanggetha Abdu Jyothi pada tahun 2021 berjudul “Solar Superstorm: Planning Internet Apocalypse”.
Baca Juga: Studi: Perubahan Iklim Sebabkan Penyusutan Otak Manusia
Mengaku kepada Washington Post, Jyothi mengungkapkan rasa penyesalannya karena memakai frasa ‘kiamat internet’ sehingga memicu perhatian publik terlalu banyak.
Beberapa pakar memang memprediksi jika badai matahari akan benar-benar terjadi setelah matahari mencapai puncaknya pada tahun 2024 atau bisa lebih cepat. Tetapi tidak disebutkan dengan bukti yang jelas dan mendukung terkait kiamat internet yang akan berlangsung.
Sehingga klaim mengenai kiamat internet pada tahun 2025 tidak bisa diungkapkan kebenarannya karena tidak ada bukti sains kuat yang mendukung dampak dahsyat dari badai matahari tersebut.