BANDUNG – Metode dakwah ala Nahdlatul Ulama (NU) menjadi pembahasan utama dalam ajang silaturahmi antara Ketua Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama (PCI NU) Jepang Ustaz Dr Achmad Gazali Ph D dengan pendakwah kondang Ustaz Hannan Attaki. Pertemuan kedua tokoh muda Nahdiyin tersebut tampak hangat, penuh ke akraban yang berlangsung di Masjid Trans Studio Mal (TSM) Kota Bandung, Jumat 7 Juli 2023 malam.
Gazali-sapaan akrabnya-Achmad Gazali yang baru saja tiba di Tanah Air, memanfaatkan momentum silarutahmi dengan Ustaz Hannan Attaki. Ia berbagi informasi mengenai metode dahwah yang diterapkan di Negeri Matahari Terbit itu. Selain itu, Gazali menyebutkan, ada sekira 40 ribu warga Nahdiyin yang saat ini menetap di Jepang.
“Metode dakwah yang kami terapkan di sana (Jepang, red) dengan menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan keagamaan ala NU seperti Yasinan, Tahlilan, Lailatul Ijtima dengan kajian-kajian keilmuan dan lain sebagainya,” ujar Gazali saat berbincang-bincang dengan Hannan Attaki.
Gazali menjelaskan, warga Nahdiyin secara pribadi memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga kata dia, perlu metode dakwah khusus yang disampaikan kepada mereka.
“Jadi, warga Nahdiyin itu ada yang kiai banget, kiai biasa, ada yang disebut gus dan santri. Ada juga yang tidak santri bahkan ada yang bajingan. Nah, yang tidak santri ini biasanya mudah sekali nyebrang ke kelompok lain alias keluar dari NU,” ungkap Gazali yang baru saja meraih gelar doktoral di Gifu University, Jepang.
Sementara itu, Ustaz Hannan Attaki mengaku, bahwa dirinya mulai menerapkan metode dakwah ala NU sejak mengikrarkan diri terhadap NU beberapa bulan lalu. “Saya mencoba step by step, sedikit-sedikit saya masukkan budaya-budaya Nahdiyin seperti budaya sowan kepada para kiai-kiai dan guru-guru di pesantren,” kata Hannan Attaki.
Menurut Hannan Attaki, cara berdakwah kepada pemuda khusunya para pengikutnya tidak cukup hanya bermodalkan semangat saja. Namun, sambung dia, butuh metode dakwah khusus yang harus diterapkannya. “Bahkan ada kurikulumnya yang harus dijalankan,” singkatnya. (tur)