CIMAHI – Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengimbau masyarakat agar waspada terjadal penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD). Pasalnya, dari Januari hingga Juni 2023 telah ditemukan 123 kasus DBD yang menjangkit warga di Kota Cimahi. Dua orang di antaranya meninggal dunia.
“Tetap waspada, dan harus disiplin hidup bersih dan sehat. Meskipun tren kasusnya kini cenderung melandai. Namun sudah ada dua orang yang meninggal dunia,” kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman, Minggu (9/7).
Penyebaran kasus DPD tertinggi di Kota Cimahi berada di wilayah Melong, Cipageran, Ciguru Tengah. Romi mengatakan, tren kasus DBD tahun ini sendiri cenderung mengalami penurunan dibandingkan dua tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Aktivis Unjani Soroti Fungsi Pengawasan DPRD Cimahi
BACA JUGA: Walaupun Tren DBD Turun, Pemkot Cimahi Imbau Warganya Agar Waspada
“Sepanjang tahun 2021, kami mencatat ada 712 warga Kota Cimahi yang terkena DBD dengan kasus kematian ada 22 orang. Kemudian tahun 2022 ada 675 orang yang terserang DBD dengan kasus kematian 14 orang,” kata dia.
Meskipun tren kasusnya cenderung menurun, namun pihaknya meminta warga tetap waspada mengingat cuaca yang tidak menentu seperti saat ini bisa memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Pihaknya meminta warga tetap melakukan pencegahan seperti memberantas sarang nyamuk mengubur kaler bekas dan upaya-uya lain dalan menberantas peredaran nyamuk DBD.
“Nyamuk itu ditutup akua aja bisa berkembang biak dan lebih hidup di dalam rumah. Jadi usahakan jangan ada genangan air sekecil apapun,” ujarnya. (mg6)
BACA JUGA: Kualitas Udara Kota Cimahi dalam Kategori Baik
BACA JUGA: Angkat Potensi Wisata Situ Ciseupan, Kelurahan Cibeber Juara 2 Lomba Kelurahan se-Jabar