JABAR EKSPRESA – Presiden Joko Widodo telah mengungkapkan potensi besar industri dan ekonomi kreatif di wilayah Papua, termasuk dalam hal sumber daya material.

Setelah membuka acara Papua Street Carnival di Jayapura, Papua, pada hari Jumat, Presiden Jokowi menyatakan bahwa “street carnival” harus direncanakan dan diorganisir dengan baik beberapa tahun sebelumnya agar menghasilkan produk-produk yang dapat dilihat bersama.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa jika acara tersebut dilaksanakan pada malam hari, akan lebih menarik dengan produk-produk yang dipamerkan. Ia melihat acara ini sebagai awal munculnya industri kreatif di Papua dan berharap perkembangannya terus berlanjut di bawah pengelolaan daerah dan generasi muda Papua sendiri.

BACA JUGA: Korban Sudah Dievakuasi, Basarnas: Black Box Pesawat SAM Air Tidak Ditemukan

Presiden Jokowi berpendapat bahwa pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten seharusnya segera mengambil peran aktif dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Papua yang sangat besar. Ia bahkan menyebutkan kemungkinan beberapa grup akan tampil di Istana.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam sambutannya di pembukaan Papua Street Carnival, telah menyebutkan potensi luar biasa dari ekonomi kreatif di Tanah Papua.

Papua Street Carnival menampilkan lebih dari 116 parade, termasuk parade tarian Fuu dengan alat musik tifa, serta parade dari tujuh wilayah adat di Tanah Papua. Parade tersebut dimulai dengan replika tifa raksasa berukuran 5-meter dengan diameter 1 meter. Tujuh wilayah adat yang ditampilkan adalah Mamta/Tambi, Saereri, Doberai, Bomberai, Anim Ha, La pago, dan Me-pago.

Selain itu, ada juga parade busana yang terinspirasi dari flora, fauna, dan kekayaan budaya Papua, serta perahu hias yang menghiasi Teluk Yos Sudarso, seperti yang disampaikan oleh Sandiaga Uno.