JABAR EKSPRES – Kawasan Cibaduyut Kota Bandung sudah cukup lekat dengan identitas sebagai kampung perajin sepatu. Selain banyaknya kegiatan produksi, pembangunan patung sepatu bisa menjadi salah satu upaya untuk melekatkan identitas kawasan tersebut.
Seperti yang dilakukan Kelurahan Cibaduyut Wetan. Pihak kelurahan belum lama ini juga telah membangun satu ikon patung sepatu. Lokasinya masih di Jalan Cibaduyut. Tepatnya di ujung jalan sisi selatan dekat dengan terowongan perbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung. Patung itu dipajang di taman kecil samping terowongan.
BACA JUGA: Sulap Betrak Betruk Jadi Hiasan Bernilai Jual Tinggi
Bentuk dan lokasi pembangunan patung itu ternyata juga sempat menyita perhatian masyarakat dan netizen saat di posting melalui media sosial.
“Simbol perlawanan banjir di Terowongan Cibaduyut”. Begitu ungkap salah satu netizen mengomentari postingan terkait patung sepatu itu.
Letupan komentar itu sebenarnya juga bukan tanpa alasan. Diketahui, kawasan Terowongan Cibaduyut itu memang sudah cukup terkenal menjadi langganan banjir. Ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut maka tidak jarang air bakal menggenang.
Di sisi lain, patung sepatu yang dipasang di lokasi itu juga unik. Bentuknya bukan sepatu kets atau sepatu formal. Tapi jenis sepatu dengan bagian pergelangan tinggi. Cocok untuk melintasi banjir.
Sebenarnya sepatu itu jenis pantofel. Sepatu yang biasa dipakai TNI. Tapi bagi netizen dianggap mirip sepatu boots.
Sementara itu Kasi Ekbang Kelurahan Cibaduyut Wetan Soni mengungkapkan, pembangunan patung sepatu itu dilakukan pada September 2022 lalu.
“Pembangunan inisiatif kelurahan,” katanya kepada Jabar Ekspres.
Soni menambahkan, pembangunan patung sepatu itu sebenarnya juga tidak ada hubungannya dengan kondisi terowongan yang sering banjir.
“Itu sebagai identitas bahwa Kelurahan Cibaduyut Wetan banyak perajin sepatu,” sambungnya.
BACA JUGA: Kaktus Masih Diminati, Harganya Stabil
Meski demikian, Soni sendiri juga tidak menampik terkait kawasan di terowongan itu jadi langganan banjir.
“Masalahnya itu debit air tinggi dan drainase juga kurang,” cetusnya.
Dalam kesempatan itu juga, Soni menegaskan bahwa patung yang dibangun di Cibaduyut Wetan itu berbeda dengan patung sepatu yang dulunya terpasang di simpang Jalan Cibaduyut dan Jalan Soekarno Hatta. Saat ini ikon patung sepatu di Jalan Soekarno Hatta itu memang belum kembali dipasang. Posisinya baru ada dasar patungnya saja.(son)