JABAR EKSPRES – Seorang muslim dengan segala tingkat keimanan selalu menjadi target dan sasaran untuk digoda dan diganggu oleh setan. Namun jangan kuatir karena ada doa yang bisa menjaga dari gangguan setan termasuk hawa nafsu seperi saat ada pikiran kotor masuk kedalam otak manusia.
Doa selalu menjadi senjata paling ampuh bagi muslim yang meminta pertolongan kepada Rab-nya. Karena doa merupakan perisai terkuat yang akan menghalau segala macam gangguan dari setan. Muslim yang taat tidak akan berhenti berdoa baik ada permasalahan, gangguan ataupun tidak.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
من فُتح له منكم باب الدعاء فتحت له أبواب الرحمة، وما سُئل الله شيئاً يُعطى أحب إليه من أن يُسأل العافية، إن الدعاء ينفع مما نزل وما لم ينزل، فعليكم عباد الله بالدعاء
“Siapa saja yang dibukakan pintu doa, artinya tengah dibukakan pintu rahmat oleh Allah. Dan tidak ada sesuatu yang dipinta kepada Allah yang lebih Allah cintai melebihi doa akan keselamatan. Sesungguhnya doa itu memberikan dampak positif untuk mereka yang berdoa, atas sesuatu yang terjadi atau belum terjadi. Maka, banyak-banyaklah kalian berdoa, wahai hamba Allah!” (HR. At-Tirmidzi dan dihasankan oleh Syekh Al-Albani rahimahullahu)
Baca juga : Tips dan Doa untuk Mendapatkan Pekerjaan Sesuai Sunnah
Memiliki pikiran kotor tentang suatu hal bisa jadi merupakan godaan dari setan yang membisikkan hawa nafsu masuk kedalam hati manusia. Karenanya kita membutuhkan doa sebagai perisai kita agar tidak sampai tergoda dan melakukan perbuatan dosa.
Senjata doa inilah yang juga dipakai oleh para nabi ketika kondisi menghimpit mereka. Misalnya ketika perang Badr, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama menyaksikan pasukan musuh melampaui pasukan kaum muslimin. Beliau pun menghadap kiblat dan berdoa,
اللهم أنجز لي ما وعدتني، اللهم آت ما وعدتني، اللهم إن تهلك هذه العصابة من أهل الإسلام لا تعبد في الأرض
“Ya Allah, berikan semua yang telah Engkau janjikan untukku. Ya Allah, datangkan semua yang telah Engkau janjikan untukku. Ya Allah, seandainya Engkau binasakan kaum muslimin ini, tentu tidak ada lagi yang akan menyembah-Mu di muka bumi ini.” (HR. Muslim no. 1763)
Beliau terus berdoa demikian sampai pakaian beliau tersingkap dari pundaknya. Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu pun kembali memasangnya sembari mengatakan,
كَفَاكَ مُنَاشَدَتُكَ رَبَّكَ؛ فإنَّه سَيُنْجِزُ لكَ ما وَعَدَكَ
“Wahai Rasulullah, cukuplah munajatmu dengan Rabbmu. Sesungguhnya Dia akan memberikan apa yang telah dijanjikan untukmu.”