JABAR EKSPRES – Proyek pembangunan transportasi massal ramah lingkungan Bus Rapid Transit (BRT) di Kawasan Bandung Raya mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Direncanakan, pembangunan BRT ini akan dimulai pada tahun 2024.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat ikut terlibat untuk proyek BRT ini. Pembangunan BRT ini adalah salah satu upaya mengurai kemacetan aglomerasi Bandung Raya.
“Ini bagian dari project Kemenhub untuk membantu perbaikan transportasi massal di wilayah Bandung Raya. Tentunya Kota Bandung menjadi lokus yang paling banyak terjadi perubahan pembangunan transportasi masal yang dikoordinasikan oleh Pemprov Jabar melalui Dishub,” kata Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Rabu (5/7).
BACA JUGA: Pemkot Bandung Kaji Parkir Berlangganan, Pendapatan Retribusi Bakal Naik 1000 Persen
Ema menjelaskan, Pemkot Bandung dan stakeholder terkait tengah melakukan koordinasi dan akan menyosialisasikan kepada masyarakat. Hal ini merupakan salah satu bentuk transformasi transportasi di Kota Bandung.
Di akhir Agustus ini, Dishub Jabar akan melakukan pilot project BRT pada beberapa koridor di Kota Bandung.
Jalur yang telah disurvei dan dilengkapi Detail Engineering Design (DED), yakni Jalan Asia Afrika hingga Jalan Sudirman, dan Jalan Otista hingga Jalan Ahmad Yani.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar mengungkapkan bahwa akan ada 5 wilayah di Bandung Raya yang akan dihubungkan oleh BRT Bandung Raya, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi.
BACA JUGA: Kolaborasi Lima Pilar, Berhasil Tekan Angka Stunting di Kota Bandung
Di tahun 2024, pihaknya nanti akan mempersiapkan infrastruktur penunjang BRT Bandung Raya seperti jalur khusus, shelter, dan sarana pendukung lainnya.
Nantinya, pembangunan BRT Bandung Raya ini akan mendapat bantuan dari Bank Dunia melalui pemerintah pusat. Diharapkan, transportasi massal ramah lingkungan ini akan beroperasi mulai dari tahun 2026 atau 2027.
Dia melanjutkan, sebenarnya di Bandung Raya ini telah ada dua moda pengembangan transportasi massal, yakni berbasis jalan dengan BRT dan berbasis rel, Light Rail Transit (LRT).