JABAR EKSPRES – Perumda air minum Tirta Wibawa Mukti Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa menghentikan kerja sama pengelolaan air bersih dengan PT N-Three. Sejauh ini, pelaksanaan kerjasama dinilai tidak menguntungkan.
Direktur Perumda Air MinumTirta KBB Wibawa Mukti, Dedy Hermansyah menjelaskan penghentian kerjasama ini dilakukan menyesuaikan hasil evaluasi.
“Meskipun kita kerja sama dengan PT N-Three berlaku dari 1 Januari 2018 sampai 2039. Tapi terhitung 8 Mei 2023 kami putuskan kontraknya,“ kata Dedy, Selasa (4/7/2023)
BACA JUGA: Jelang Pemilu 2024, Kesbangpol Bandung Barat Antisipasi Potensi Konflik
Menurut Dedy, kontrak kerja sama Perumda Air Minum Tirta KBB Wibawa Mukti dengan perusahaan PT N-Three, tidak membawa nilai positif bagi pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat.
Dimana pendapatan dari pelanggan yang jumlahnya sekitar 1.000 pelanggan berkisar antara Rp350 juta sampai Rp400 juta per bulan, perumda hanya menerima sekitar Rp30 juta per bulan.
“Makanya sejak perumda yang dulunya masih bernama PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) didirikan tahun 2009 dan mulai beroperasi 2011 tak pernah sekalipun memberikan kontribusi bagi Pemkab Bandung Barat,” tuturnya.
Begitupun ketika menjalin kerja sama dengan PT N-Three yang merupakan investor dari Negara Yaman tak bisa memberikan kontribusi pendapatan. Dikatakannya, malah pegawai yang sudah menduduki posisi supervisor dan manajer harus rela gajinya tertahan 30 persen.
Ia mengungkapkan, PT N-Three hanya berinvestasi sekitar Rp5,5 miliar yang digunakan untuk membiayai pembangunan pipa jaringan sekitar 6 kilometer dari total panjang 22,7 kilometer. Air dari SPAM Cibanteng disalurkan untuk melayani pelanggan di Kecamatan Cikalongwetan, Ngamprah dan Padalarang.
BACA JUGA: Daftar Pemilih Tetap di Bandung Barat Pada Pemilu 2024 Naik 10,7 persen
“Sedangkan pipa jaringan yang panjangnya sekitar 16 kilometer dibiayai dari APBD KBB, APBD Provinsi Jawa Barat dan APBN. Tapi kenapa 90 persen lebih pendapatan dai pelanggan masuk ke PT N-Three. Jelas kerja sama ini tidak saling menguntungka, tapi hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain,” tandas.
Ia mengungkapkan, selama kerja sama berjalan dari 2018 sampai Mei 2023 total pendapatan dari pelanggan yang masuk ke PT N-Three mencapai Rp 13,9 miliar lebih. Sehingga bila sesuai kontrak sampai tahun 2039 maka total penerimaan PT N-Three bisa mencapai Rp 189 miliar.