Fenomena Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Menguntungkan atau Merugikan ?

JABAR EKSPRES- Masih ingatkah Anda dengan peristiwa Lumpur Lapindo yang terjadi pada tahun 2006? Siapa yang akan menyangka bahwa bencana Lumpur Lapindo yang menimbulkan banyak kerugian 17 tahun yang lalu, sebenarnya mengandung sumber daya alam yang berharga.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menemukan “harta karun yang sangat langka” di Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Harta karun ini berupa mineral berharga, antara lain:

  • Lithium (Li), digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
  • Stronsium (Sr), digunakan sebagai bahan baku dalam industri elektronik.
  • Logam Tanah Jarang (LTJ) atau Rare Earth Element (RRE), memiliki peran penting dalam berbagai sektor, seperti industri elektronik, pertahanan, kesehatan, dan transportasi modern.

Meskipun kandungan Lithium dan LTJ dalam Lumpur Lapindo masih belum diketahui dengan pasti, temuan adanya Lithium ini menarik minat berbagai perusahaan untuk melakukan proyek di sana karena melihat adanya peluang.

BACA JUGA : Mulai Tahun Depan LPG 3Kg Hanya Untuk yang Terdaftar

Namun, pemerintah belum melaksanakan pembukaan lelang untuk penggarapan proyek tersebut.

Wahyu Eka Setyawan, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, menyebut temuan di Lumpur Lapindo ini bukanlah harta karun, melainkan kutukan.

Sejak tahun 2006 hingga 2008, pihaknya telah melakukan penelitian dan menemukan adanya kandungan logam berat, seperti Kadmium dan Timbal, yang kandungannya jauh melebihi ambang batas aman bagi lingkungan.

Beberapa tahun kemudian, kandungan logam berat tersebut ditemukan di sumur warga di Gempolsari, yang berada di sebelah tanggul Lumpur Lapindo, sehingga air sumur tersebut tidak dapat dikonsumsi.

Selain itu, warga sekitar juga telah terpapar kandungan logam berat ini, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.

Kandungan Timbal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronis dan akut, serta berpotensi memicu penyakit jantung. Sedangkan Kadmium dapat menyebabkan gangguan pada ginjal dan paru-paru.

BACA JUGA : Rencana Redenominasi Akan dilakukan Pemerintahan Indonesia

Framing pemberitaan yang menyebut temuan ini sebagai harta karun dan berkah tersembunyi dalam Lumpur Lapindo sebenarnya tidak menyadari bahwa temuan berbagai jenis logam berat dalam Lumpur Lapindo telah lama menjadi kutukan bagi warga di Kecamatan Porong, Tanggulangin, dan Jabon.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan