Ciri-ciri Haji Mabrur yang Bisa Dilihat Setelah Berhaji

JABAR EKSRES – Istilah Haji Mabrur merupakan istilah yang banyak disebut saat orang pulang haji. istilah tersebut menjadi doa bagi setiap orang yang menyambut kedatangan jamaah haji dari tanah suci. Ada beberapa ciri-ciri seseorang berhasil meraih haji mabrur seperti yang diharapkan.

Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau haji yang ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, dan wajib, serta menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat), dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah SWT.

Setiap orang yang melakukan ibadah haji selalu memiliki harapan menjadi haji mabrur, hal ini karena pahala yang dijanjikan sangat istimewa, yakni Surga.

Hal ini disebutkan dalam salah satu Hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

والْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Haji yang mabrur tidak lain pahalanya adalah surga.” (HR. al-Bukhari (1683) dan Muslim (1349))

Untuk meraih Haji Mabrur tidaklah mudah, dan hal ini hanya Allah yang bisa menilainya. Sehingga sebisa mungkin orang yang berhaji harus melakukan ibadah sebaik-baiknya agar diberikan hadiah dari Allah sebagai haji Mabrur.

Baca juga : Dua Jemaah Haji Asal Depok Meninggal Dunia, Kasi PHU: Satu di Mina, Satu Lagi di RS Mekah

Ciri-ciri Haji Mabrur

Meskipun hanya Allah yang bisa memberikan predikat Haji Mabrur, namun ternyata ciri-ciri seorang telah meraih haji mabrur bisa dilihat oleh manusia.

Hal ini disebut oleh para ulama berdasarkan keterangan dari al-Quran dan al-Hadits, namun tetap tidak bisa menjamin kepastian mabrur tidaknya haji seseorang.

Dilansir dari muslim.or.id diantara ciri-ciri haji mabrur yang telah disebutkan para ulama adalah:

1. Harta yang dipakai untuk haji adalah harta yang halal (Ihya Ulumiddin 1/261),.

Ini karena Allah tidak menerima kecuali yang halal, sebagaimana ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

“Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik. (HR. Muslim (1015))

Orang yang ingin hajinya mabrur harus memastikan bahwa seluruh harta yang ia pakai untuk haji adalah harta yang halal, terutama mereka yang selama mempersiapkan biaya pelaksanaan ibadah haji tidak lepas dari transaksi dengan bank. Jika tidak, maka haji mabrur bagi mereka hanyalah jauh panggang dari api. Ibnu Rajab mengucapkan sebuah syair (Lathaiful Ma’arif 2/49):

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan