JABAR EKSPRES – Baru-baru ini pengguna Twitter bermigrasi ke platform media sosial lain, yaitu Truth Social. Apa sebenarnya itu?
Sekarang ini banyak pengguna Twitter mengaku beralih ke media sosial lain, yaitu Truth Social, setelah CEO Twitter Elon Musk menerapkan aturan baru yang membatasi jumlah twit yang dapat dibaca oleh pengguna.
Keramaian seputar Truth Social terlihat dalam 78.500 twit yang populer di Twitter. Bahkan penggunanya melonjak dalam 24 jam terakhir dan menyebabkan aplikasi itu sempat mengalami gangguan.
Jadi, apa sebenarnya Truth Social itu? Merupakan platform media sosial yang didirikan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang diluncurkan pada tahun 2022.
BACA JUGA: Geger! Akun Twitter KAI Dibekukan, Ko Bisa Kena Disuspend Sih??
Platform ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti layanan utama seperti Twitter atau Facebook, melainkan sebagai platform media sosial lain yang dirancang untuk melawan budaya “woke culture” dan lebih berfokus pada aksesibilitas konten.
Saat diluncurkan, Trump menyatakan bahwa Truth Social tidak akan memanipulasi algoritma untuk tujuan politik dan demonetisasi.
Truth Social memiliki kemiripan dengan Twitter dalam cara kerjanya. Pengguna dapat dengan mudah mengunggah konten yang disebut sebagai “truths”, dan setiap “truth” memiliki bagian komentar, dapat dibagikan ulang atau disukai.
BACA JUGA: Viral di Twitter! Nama Gedung DPR Berubah jadi Tikus di Google Maps!
Platform ini memiliki empat item menu di bagian bawah layar, yaitu umpan yang menampilkan pembaruan dari akun yang diikuti, fungsi pencarian untuk mencari akun dan “truths”, peringatan untuk pemberitahuan aplikasi, dan pesan.
Meskipun mengklaim sebagai platform yang memperjuangkan kebebasan berekspresi melawan Twitter, namun akun di platform ini lebih dianjurkan untuk pengguna baru yang berada dalam lingkungan Trump dan ditujukan untuk ekosistem media sayap kanan.