JABAR EKSPRES – Kejadian yang langka terjadi belum lama ini, yakni Direktur CIA William Burns menelepon Direktur Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) Sergey Naryshkin.
Direktur CIA William Burns menghubungi Sergey Naryshkin untuk memberikan keterangan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam aksi pemberontakan Grup Wagner belum lama ini.
Peristiwa ini langka karena menandai interaksi tingkat tertinggi antardua negara adidaya itu semenjak peristiwa pembelotan Grup Wagner.
Dalam percakapan via telepon, kepala CIA itu menyampaikan pesan bahwa Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan aksi yang sempat dinilai oleh Moskow sebagai aksi pengkhianatan itu.
Burns juga menyampaikan bahwa Amerika Serikat berusaha menghindari ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Rusia.
“Burns mengatakan kepada Naryshkin bahwa AS tidak memiliki peran dalam pemberontakan tersebut dan insiden tersebut adalah urusan dalam negeri Rusia,” tulis kantor berita resmi Rusia, TASS, dikutip oleh JabarEkspres.com pada Minggu, 2 Juli 2023.
BACA JUGA: Pemberontakan Grup Wagner Merupakan Upaya Kudeta Terhadap Rezim Putin
Pemberontakan Grup Wagner terhadap Moskow merupakan upaya kudeta atau pengambilalihan kekuasaan dalam genggaman Putin.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
Menurutnya, apa yang dilakukan kelompok paramiliter yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin adalah pemberontakan yang sudah direncanakan.
“Jelas bahwa ini adalah operasi yang dipikirkan dengan matang dan terencana yang bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan di negara ini,” katanya, dikutip oleh JabarEkspres.com dari TASS, Minggu, 25 Juni 2023.
Ia percaya bahwa Grup Wagner telah memikirkan aksi pemberontakannya secara matang.
BACA JUGA: Terungkap! Inilah Alasan Grup Wagner Batal Kudeta Pemerintah Rusia Saat Ini
Kendati demikian, aksi pemberontakan kelompok militer Wagner ini tidak jadi usai Yevgeny Prigozhin sendiri memberikan penjelasan.
Grup Wagner batal kudeta pemerintahan Rusia saat ini karena sang pemimpin kelompok tersebut mengaku tak ingin ada pertumpahan darah.
Grup Wagner pimpinan Yevgeny Prigohzin batal mengkudeta kekuasaan Rusia saat ini dan memilih untuk balik kanan guna menghindari pembunuhan.
“Memahami tanggung jawab (atas kemungkinan) bahwa darah Rusia akan tumpah di satu sisi, kami membalikkan barisan dan kembali ke kamp lapangan seperti yang direncanakan,” kata Prighozin dalam pesan audio.