JABAR EKSPRES – Prabowo Subianto membeberkan alasan kenapa dirinya selalu kalah dalam pemilihan presiden.
Prabowo Subianto seakan tidak kenal kalah sehingga ia siap kembali meramaikan pemilihan presiden.
Dalam catatan, Prabowo Subianto terhitung sudah empat kali mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia jika dalam Pilpres 2024 mendatang ia memang resmi mencalonkan diri.
Setidaknya Ketua Umum Partai Gerindra ini sudah mengalami tiga kali kekalahan dalam pemilihan presiden.
BACA JUGA: Prabowo Berjanji Bakal Lakukan Ini Jika Ia Menjadi Presiden Indonesia 2024
Yang pertama, ia merupakan cawapres dari capres Megawati Soekarnoputri, dalam Pilpres 2009.
Selanjutnya, ia menjadi capres bersama Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai cawapresnya.
Terakhir, ia kembali mencoba menjadi presiden dalam Pilpres 2019 yang saat itu dengan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Nyaris. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan usaha Menteri Pertahanan (Menhan) RI ini untuk menjadi presiden Indonesia.
Lantas, akankah ia mendulang hasil yang sama dalam Pilpres 2024 jika ia resmi mendaftarkan diri?
Merespons hal tersebut, Prabowo membeberkan hal yang cukup menohok, terutama perihal tiga kali kekalahannya dalam upaya menjadi orang nomor satu di Indonesia.
“Saya ini kurang politisi. Makanya saya kalah terus,” ungkapnya dalam acara wawancara ekslusif dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, dikutip JabarEkspres.com, Jumat, 30 Juni 2023.
Ia pun mengaku telah belajar banyak dari kekalahannya di pilpres kemarin-kemarin.
“Tapi kali ini insya Allah menang. Karena saya sudah belajar politik. Saya belajar dari Pak Jokowi yang mengalahkan saya. Berarti itu guru yang hebat. Iyakan. Udah santai saja,” ujarnya.
Orang yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) itu digadang-gadang merupakan salah satu sosok yang bakal meraimakan pertarungan Pilpres 2024 nanti.
Bagaimanapun, Prabowo merupakan salah satu nama capres yang memiliki elektabilitas yang menjanjikan.
Dalam hasil survei Institute for Democracy and Strategic Affair (Indostrategic), Prabowo menempati posisi pertama sebagai tokoh capres dengan elektabilitas paling tinggi dibandingkan nama-nama seperti Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.