JABAR EKSPRES – Belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan di Kota Bandung mendapat respon dari wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Bandung. Yakni, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha.
Menurut politikus PDI Perjuangan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung harus banyak memberi pemahaman kepada masyarakat. Agar sekolah-sekolah negeri yang belum memiliki gedung sendiri itu tidak terkerdilkan. “Harapan kami pemkot banyak memberi pemahaman, agar masyarakat tidak salah paham,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Rabu (28/6).
Achmad menguraikan, pihaknya memahami bahwa langkah pembukaan beberapa sekolah negeri dengan kondisi belum punya gedung mandiri itu sebagai siasat terhadap sistem zonasi. “Tujuannya untuk pemenuhan sekolah di titik-titik blank spot atau wilayah yang belum ada sekolah negeri,” imbuhnya.
Achmad melanjutkan, sekolah-sekolah tersebut dibuka lebih awal dengan memanfaatkan gedung-gedung sekolah yang ada seperti SDN atau SMPN terdekat guna menampung siswa. Sehingga, masyarakat bisa tetap bersekolah di negeri dengan akses yang dekat sesuai wilayahnya. “Tujuan zonasi kan agar tidak ada perbedaan kaya dan miskin, siswa bisa bersekolah tidak terlalu jauh. Energi tidak habis untuk perjalanan,” tuturnya.
Bagi Achmad, masyarakat juga perlu diberi pemahaman agar tetap mau menyekolahkan anaknya di beberapa sekolah negeri tersebut meski belum punya gedung sendiri. Secara kualitas pengajar, sekolah-sekolah tersebut juga tidak kalah. Karena pengajarnya juga guru-guru dari SMP Negeri.
Masih kata Achmad, selama ini kendala pembangunan unit sekolah baru untuk SMP Negeri di Kota Bandung adalah persoalan pembebasan lahan. Tidak mudah utuk menemukan lahan baru di Kota Bandung yang kini juga sudah cukup padat penduduk.
Pemkot sendiri juga cukup berhati-hati dalam membeli lahan. Tujuannya agar tidak terjadi masalah di kemudian hari ketika sekolah sudah dibangun.
Sejumlah kelengkapan administrasi lahan yang dibeli juga harus jelas. Misalnya kelengkapan sertifikat tanah hingga sertifikat waris jika merupakan tanah waris.“Makanya banyak memanfaatkan gedung SDN atau SMPN yang ada. Karena lebih aman,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Achmad juga mengharapkan masyarakat sebagai pemilik lahan ketika lahanya mau dibeli untuk sekolah bisa lebih kooperatif. Karena pembangunan sekolah juga untuk menyediakan fasilitas pendidikan di lingkungan sekitar. (son)