JABAR EKSPRES – Sebanyak 27 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Islamiyyah, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keracunan makanan, Minggu (25/6).
Berdasarkan informasi di lapangan, bermula para santri sekitar pukul 07.00 WIB pagi menikmati hidangan atau makanan yang disajikan oleh pihak ponpes.
Kala itu, tidak ada hal yang aneh ataupun mencurigakan. Semua berjalan normal dan santri pun kembali melakukan aktivitas biasa di pondok pesantren tersebut. Mereka belum merasakan gejala apapun.
Namun, sekitar pukul 09.00 WIB hingga siang harinya, satu per satu santri mengalami mual, muntah, dan pusing. Sehingga, total 27 santri, mereka kemudian dilarikan ke puskesmas setempat dan RSUD Cikalongwetan.
“Petugas kami masih di ponpes untuk mengambil sampel makanan yang diduga membuat puluhan santri mengalami keracunan,” ungkap Kapolsek Cikalongwetan, AKP Nurmawan saat ditemui di puskemas.
Menurutnya, usai mengetahui hal tersebut, pihak pesantren kemudian membawa para santri ke Puskesmas Cikalongwetan untuk dilakukan penanganan medis pertama.
Sementara itu, pengakuan sejumlah santri, lanjut Nurmawan, mereka menyantap sarapan pagi berupa nasi, ayam suwir dan mie instan. Makanan itu diduga menjadi makanan yang menyebabkan puluhan santri dan santriwati mengalami gangguan pencernaan.
“Kita masih selidiki apa yang menjadi sebab keracunan massal. Saat ini, pihak kepolisian sedang mengumpulkan keterangan baik dari pihak pesantren maupun para santri,” kata Nurmawan.
Sementara itu, Camat Cikalongwetan, Dadang A Sapardan menjelaskan, usai kejadian, pihak pesantren langsung membawa puluhan santri itu ke puskesmas dan RSUD Cikalongwetan.
“Dari 27 santri itu, 4 diantaranya dibawa ke RSUD Cikalongwetan untuk dilakukan observasi, dan 23 santri lainnya dibawa ke Puskesmas Cikalongwetan,” jelasnya.
“Sekitar pukul 21.00 WIB, dari 23 santri yang dirawat di puskesmas Cikalongwetan, 12 orang sudah boleh pulang. Sementara 11 orang lainnya masih melakukan perawatan,” tandasnya. (mg5)