JABAR EKSPRES – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar acara wisuda gelombang II Tahun 2023 di Gedung Gymnasium UPI, kota Bandung, selama dua hari, pada 21-22 Juni 2023.
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof Solehuddin mengatakan, UPI mewisuda sebanyak 2.157 lulusan pada gelombang II Tahun 2023 untuk Program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor.
“Dari 2.157 lulusan yang diwisuda pada Gelombang II ini terdapat 3 orang lulusan dengan IPK tertinggi berdasarkan jenjang (S1, S2, dan S3) dan 19 orang lulusan terbaik dari Fakultas/SPs/Kampus UPI di Daerah berdasarkan kriteria yang ditetapkan,” katanya.
Baca Juga: Tips Sukses dalam Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2, GAS!
Dia menyebut, untuk lulusan dengan IPK tertinggi berdasarkan jenjang yaitu Amalina Zyamziah Ghani, mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK, dengan IPK 3,98; Tati Haryati mahasiswa S2 Prodi Pendidikan Agama Islam FPIPS, dengan IPK 4,00; dan Asep Sumpena mahasiswa S2 Pendidikan Olahraga-SPs, dengan IPK 4,00.
“Atas nama pimpinan universitas, kepada para lulusan terbaik saya menyampaikan selamat dan penghargaan yang tidak terhingga. Semoga prestasi yang telah diraih dapat menjadi bekal dan motivasi untuk melakukan pengabdian dan karier di masyarakat,” ucapnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen dan tenaga kependidikan yang telah memberikan pelayanan akademik dan bimbingan sehingga para wisudawan dapat menyelesaikan studinya dengan sukses. Selain itu dia berharap, kesuksesan rekan-rekan menjadi modal untuk memulai fase baru dalam kehidupan.
“Diharapkan, agar para lulusan dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat serta memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat, negara, dan bangsa,” harapnya.
Selain itu, Prof Solehuddin mengatakan, bagi lulusan UPI yang menjadi guru mereka harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang adaptif dengan tantangan kehidupan di lapangan.
Baca Juga: Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah! untuk Perguruan Tinggi
“Jadi kalau misalnya saya menyebutkan era digital pun ada dimana-mana. Jadi, justru guru harus aware apa yang terjadi di lapangan, termasuk yang non guru juga sama saja,” ujarnya.
Prof Solehuddin menegaskan, “Karena industri 4.0 ini sudah meraja rela dimana-mana di setiap sektor pendidikan, artinya siapapun lulusan UPI itu harus bisa menjadi orang yang terus belajar, sehingga bisa menyesuaikan diri dengan tantangan zaman yang terus berubah,” tegasnya.