Naura Ayu dan Neona Curhat Sering Dibully Sejak Kecil 

JABAR EKSPRES – Kakak beradik Naura Ayu dan Neona Ayu telah berkecimpung di industri hiburan sejak kecil dan mengaku masih sering dibully hingga sekarang.

Naura mengatakan bahwa banyak orang saat ini yang berpikiran terbuka dan bebas mengekspresikan diri.

Namun ia menyayangkan banyak orang yang menyalahgunakan kebebasan berekspresi, terutama di media sosial.

“Kadang-kadang yang membuat saya bingung adalah mengapa keterbukaan pikiran dapat digunakan untuk merundung di zaman di mana anak-anak seharusnya bergaul,” katanya Naura mengutip dari Antara pada (23/6)

BACA JUGA : Serial “Sabtu Bersama Bapak” Akan Tayang di 240 Negara Melalui Platform Prime Video

“Kadang-kadang orang di-bully karena warna kulit atau hidungnya yang tidak mancung, seperti saya dan Neona. Itu sebabnya orang terkadang merundung saya. Tapi kami tidak ingin mengubahnya karena kami memang seperti itu,” tambahnya.

Itulah mengapa Noura, ia mengakui, sering kesulitan untuk menjadi dirinya sendiri. Ia memiliki keraguan karena komentar negatif dari lingkungannya dan sering meragukan dirinya sendiri.

Namun kini ia menyadari bahwa selama ia tidak mempertanyakan apa yang ia lakukan, ia akan tetap percaya diri. Nowra melakukan ini agar ia dapat berkembang dan berevolusi.

“Itulah mengapa saya selalu melihat kembali ke diri saya sendiri dan berusaha menjadi orang yang lebih baik. Saya berharap banyak remaja lain yang merasakan hal yang sama dapat melakukan hal yang sama. Saya berharap para remaja juga dapat memanfaatkan media sosial dengan baik,” ujar Noura.

BACA JUGA : Nadin Amizah Ungkap Arti Lagu “Rayuan Perempuan Gila” Relate dengan Kisahnya

Sebagai seorang public figure, Nowra juga kerap mendorong masyarakat, khususnya remaja, untuk lebih percaya diri. Salah satu cara yang ia lakukan adalah dengan menulis buku Teen’s Guide to Self-Discovery.

“Saya punya banyak pesan untuk remaja, jadi saya tulis dalam sebuah buku. “Jika itu sebuah buku, mereka akan membeli buku itu. Maksud saya, mereka ingin membaca, mereka ingin tahu. Jadi saya pikir itu hanya terjadi melalui buku.” Jelasnya

Saya juga sering mendapat DM dari orang-orang yang tidak punya teman dan bercerita kepada saya. Saya tidak bisa menjawab satu per satu karena saking banyaknya. Saya merasa kasihan dengan mereka. Mungkin dengan buku ini saya mencoba membantu mereka,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan