Krisis Iklim Menyebabkan Meningkatnya Resiko Penyakit DBD dan Chikungunya di Eropa

Dikatakan bahwa meningkatkan kesadaran tentang penyakit yang disebabkan oleh nyamuk sangat penting.

Tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Meskipun sekitar 80 persen infeksi bersifat ringan, kasus yang parah dapat menyebabkan pendarahan internal, kerusakan organ, dan kematian.

Demam Chikungunya, sebuah penyakit yang melemahkan yang diduga menjangkiti puluhan ribu orang, pertama kali diidentifikasi di Afrika pada tahun 1953.

BACA JUGA: Akui Sempat Ada Warga Terpapar, Sekdes Babakan Peuteuy: Nyamuk DBD Masih Mengancam

Penyakit ini menyebabkan nyeri hebat pada persendian tetapi jarang berakibat fatal. Tidak ada vaksin untuk penyakit ini, dan umumnya diobati dengan obat pereda nyeri.

Ammon melaporkan bahwa terdapat 1.339 kasus infeksi West Nile yang diperoleh secara lokal, termasuk 104 kematian, dilaporkan di Eropa pada tahun 2022, jumlah yang tertinggi sejak epidemi pada tahun 2018.

Gejala demam West Nile meliputi sakit kepala, demam, nyeri otot dan persendian, mual, dan kelelahan.

Biasanya, orang yang terinfeksi demam West Nile sembuh dengan sendirinya, meskipun gejalanya dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan