JABAR EKSPRES – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat tengah menjadi perbincangan khalayak publik. Publik geram dengan berbagai kontroversi yang diduga menganut ajaran sesat.
Beragam kegiatan yang dilakukan di ponpes itu dinilai menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang sebenarnya. Sejumlah pihak pun ikut mengomentari kontroversi yang terjadi di sana.
7 Kontroversi Ponpes Al Zaytun
- Shaf Jama’ah Laki-Laki dan Perempuan Bercampur
Saat Idul Fitri 1444 Hijriyah yang lalu, sempat beredar di sosial media foto dan video dari Ponpes Al Zaytun. Dalam foto dan video itu, terlihat shaf jama’ah laki-laki dan perempuan bercampur baur tanpa adanya hijab (pembatas).
BACA JUGA: Mahfud MD Turun Tangan Hadapi Polemik Al Zaytun: Ini Tahun Politik, Kita Akan Memilah!
- Shalat yang Berjarak
Dalam tuntunan shalat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW., saat melaksanakan shalat jamaah haruslah merapatkan shaf. Hal ini diperkuat dengan Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.
Hal yang dilakukan di ponpes tersebut tentunya bertentangan dari ajaran Nabi Muhammad SAW. sehingga dapat dikatakan sesat.
- Menyanyikan Lagu Havenu Shalom Alachem
Lagu Havenu Shalom Alachem menjadi viral di publik Indonesia setelah Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun melantunkan lagu tersebut dengan para pengikutnya.
Menurut LBM NU Jabar, lirik lagu yang ada di sana berisikan salam khas agama Yahudi. LBM NU Jabar juga menyatakan bahwa ummat Islam haram hukumnya untuk melantunkan lagu tersebut.
- Penyimpangan dalam Menafsirkan Al-Qur’an
Berdasarkan LBM NU Jabar, Ponpes Al Zaytun melakukan penafsiran terhadap kitab suci Al-Qur’an dengan menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
BACA JUGA: Dalami Polemik Al Zaytun, Mahfud MD Bakal Konfirmasi Tim Investigasi Gubernur Jabar Ridwan Kamil
- Terafilisiasi dengan Negara Islam Indonesia (NII)
Pada tahun 2022, MUI pernah menemukan adanya ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun dan berkaitan dengan NII KW IX. NII KW IX merupakan gerakan pemberontakan bersenjata yang terpecah menjadi kelompok teroris.