JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan lagu Iwan Fals tentang politik yang menggambarkan ketidaksetaraan dan ketimpangan.
Lagu Iwan Fals tentang politik ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kamu yang senang mendengar lagu musisi legendaris Indonesia ini.
Setidaknya kita akan melihat bagaimana kondisi sosial yang miris lewat lagu Iwan Fals tentang politik ini.
Iwan Fals, seorang legenda musik Indonesia, telah menciptakan banyak lagu yang membahas isu-isu politik dan sosial di masyarakat.
Berikut adalah beberapa lagu Iwan Fals yang berbicara tentang politik, beserta penjelasan singkat tentang masing-masing lagu:
BACA JUGA: Seberapa Penting Politik bagi Kehidupan? 5 Alasan Betapa Pentingnya Politik
“Bongkar”
Lagu ini dirilis pada tahun 1984 dan mengkritik korupsi dan kebobrokan di pemerintahan. Liriknya menyindir para pejabat yang hanya berusaha mengisi kantong mereka sendiri, sementara rakyat menderita.
“Entah”
Lagu ini dirilis pada tahun 1988 dan mengungkapkan ketidakpastian dan kebingungan masyarakat terhadap situasi politik dan sosial saat itu.
Liriknya merujuk pada keadaan yang tidak jelas dan menantang pendengar untuk mencari jalan keluar.
“Guru Oemar Bakrie”
Lagu ini dirilis pada tahun 1981 dan mengkritik perilaku dan kebijakan orang-orang kaya dan berkuasa di Indonesia.
Liriknya menyoroti ketimpangan sosial dan ketidakadilan yang dialami oleh sebagian besar rakyat.
BACA JUGA: Kaesang Pangarep Maju Jadi Wali Kota Depok, Mempertegas Isu Politik Dinasti?
“Siang Seberang Istana”
Lagu ini dirilis pada tahun 1983 dan menggambarkan perbedaan hidup antara para pejabat dan rakyat biasa.
Liriknya menyindir pemimpin yang hidup mewah di balik tembok istana, sementara rakyat kecil menderita.
“Bung Hatta”
Lagu ini dirilis pada tahun 1991 dan mengenang perjuangan Bung Hatta, salah satu tokoh pendiri Indonesia.
Liriknya mencerminkan semangat perubahan dan pentingnya mempertahankan nilai-nilai keadilan dalam politik.
“Mata Indah Bola Pingpong”
Lagu ini dirilis pada tahun 1991 dan mengkritik politikus yang berubah sikap dan berkhianat terhadap janji-janji mereka.
Liriknya menegaskan pentingnya kritis terhadap pemimpin yang tidak dapat dipercaya.
“Orde Paling Baru” – Lagu ini dirilis pada tahun 1998, saat terjadi reformasi di Indonesia. Lagu ini menyoroti ketidakpuasan terhadap rezim Orde Baru dan harapan akan perubahan yang lebih baik di masa depan.