JABAR EKSPRES, BANDUNG – Ribuan Al-Qur’an di Masjid Raya Al Jabbar hilang. Pihak pengurus DKM masjid masih belum menyusun langkah tindak lanjut selepas kejadian tersebut.
Hal itu diungkapkan salah satu pengurus DKM Masjid Raya Al Jabbar Nabil, Rabu (21/6).
“Belum ada tindak lanjut. Belum dibahas dari DKM,” katanya kepada Jabar Ekspres saat ditemui di kantornya.
Nabil melanjutkan, pihaknya juga menyarankan untuk mengkonfirmasi ke pihak pengelola sarana dan prasarana masjid dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim).
Sementara itu, salah satu petugas dari Dinas Perkim yang enggan disebut namanya mengungkapkan, langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah meningkatkan pengawasan. Khususnya terkait jamaah yang diduga membawa pulang al quran dari Masjid Raya Al Jabbar.
“Meningkatkan himbauan agar mengembalikan al quran pada tempatnya,” jelasnya saat ditemui di kantornya yang juga masih dalam kawasan Masjid Raya Al Jabbar.
Ia menambahkan, seharusnya terkait Al-Qur’an tanggung jawabnya ada di bagian kesra. Karena pihak perkim bertanggung jawab terkait sarana dan prasarana fisik dan pengamanan. Seperti masalah AC ataupun sarana lainnya.
Dari pantauan Jabar Ekspres, Al-Qur’an di dalam Masjid Raya Al Jabbar juga tidak sampai diberi tanda khusus. Ribuan Al Quran yang hilang itu ditempatkan di rak – rak khusus di dalam masjid.
Petugas hanya memberi tulisan himbauan di atas rak untuk mengingatkan para jamaah agar al quran tidak di bawa pulang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ribuan Al-Qur’an di Masjid Raya Al Jabbar disebut hilang sejak hari pertama dibuka untuk umum. Hal ini diumumkan oleh Ridwan Kamil, pria yang kerap disapa Kang Emil mengatakan lebih dari 1.000 Al-Qur’an hilang.
“Itu fakta memang ada kehilangan. Angkanya saya koreksi bukan 7.000, tapi di atas 1.000 Al-Qur’an,” ujarnya baru-baru ini di Gedung Sate Kota Bandung.
Emil menilai, dengan banyakan jumlah Al-Qur’an di Masjid Raya Al Jabbar yang hilang tersebut, ia meyakini masyarakat kini sudah mulai mencintai Al-Qur’an.(son)