Polisi Beberkan 15 Tersangka Atas Kasus Karhutla di Riau

JABAR EKSPRES – Kepolisian di Provinsi Riau telah mengungkap 14 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan melibatkan 15 tersangka. Proses hukum terhadap mereka masih berlangsung, dan total luas area yang terbakar mencapai 830,5 hektar.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol. Nandang Mu’min Wijaya, enam kasus ditangani oleh Kepolisian Resor Rokan Hilir, lima kasus oleh Polres Dumai, dua kasus oleh Polres Inhil, dan satu kasus oleh Polres Kuansing.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau melaporkan bahwa luas karhutla terluas terjadi di Kabupaten Bengkalis, mencapai 181,48 hektar. Sementara itu, luas karhutla di wilayah lain adalah Dumai (99,22 hektar), Rokan Hilir (73,5 hektar), Indragiri Hilir (43,5 hektar), Pelalawan (31,18 hektar), Siak (18,51 hektar), Pekanbaru (11,18 hektar), Kampar (11,03 hektar), Meranti (9,75 hektar), dan Indragiri Hulu (2,15 hektar).

Hingga saat ini, tiga kasus berada dalam tahap II, tiga kasus dalam tahap I, tujuh kasus sedang dalam proses penyidikan, dan satu kasus masih dalam tahap penyelidikan. “Namun, sampai sekarang belum ada dugaan keterlibatan perusahaan. Semua pelaku adalah individu,” tambah Kepala Bidang Humas.

Sebelumnya, Kota Pekanbaru juga dilanda karhutla dalam beberapa waktu terakhir. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan, menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, telah berhasil dipadamkan.

“Api sudah tidak ada dan petugas sedang melakukan pendinginan karena masih ada asap. Hari ini tidak ada titik api,” katanya.

Karhutla diduga terjadi akibat cuaca panas yang melanda Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir. Lahan yang terbakar terutama berupa tanah gambut dan semak belukar.

Andrie menjelaskan bahwa dalam upaya pemadaman, pihaknya menghadapi beberapa kendala di lapangan, seperti sulitnya akses kendaraan ke lokasi titik api, sehingga petugas harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer ke tempat kejadian.

“Selain itu, sumber air juga terbatas. Saat ini api sudah padam, tetapi personel akan tetap siaga,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan