JABAR EKSPRES – Jasa pelayanan sedot tinja yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi tahun ini diberikan terget untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp90 juta lebih.
“Tahun 2022 tercapai Rp186 juta atau naik 203 persen dari target sebesar Rp95 juta. Target tahun ini Rp90,4 juta merupakan target murni, bukan Anggaran Belanja Tambahan (ABT),” kata Kepala UPTD SPALD, Achmad Suparlan, Selasa, 20 Juni 2023.
Baca Juga: Ini Rangkaian HUT Kota Cimahi ke 22
Tarif jasa pelayanan sedot tinja itu dikenakan kepada masyarakat sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Cimahi Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
“Untuk tarifnya sendiri sudah sesuai dengan Perda. Tahun lalu dari retribusi layanan penyedotan tinja bisa meraih Rp186 juta. Realisasi itu melebihi target yang dicanangkan yakni Rp94 juta,” kata dia.
Sementara untuk tarif penyedotan septic tank, dibedakan antara rumah tangga dan industri. Jika penyedotan menggunakan jasa pihak swasta maka tarifnya bisa lebih tinggi. Untuk rumah tangga dikenakan tarif Rp150 ribu per tanki.
“Tapi kalau industri Rp300 ribu per tanki tinja karena pemakaiannya besar. Ada 10 perusahaan yang sudah menjadi langganan tetap. Kalau di swasta kurang lebih tarifnya Rp300 ribu sampai dengan Rp500 ribu, dan setiap tambahan dikenakan biaya lagi,” kata dia.
Baca Juga: 8 Orang jadi Terdakwa! Pemkot Tegaskan Tak Ada Negosiasi dengan Pelanggar Ketertiban
Menurutnya dalam sehari ada permintaan untuk penyedotan septic tank antara 3 kali sampai 9 kali angkutan, baik rumah tangga maupun industri. Limbah tersebut nantinya dibuang ke pengolahan limbah di Jalan Elang atau di Jalan Cilaki Kota Bandung, dengan biaya Rp100 ribu per tanki.
“Tergantung permintaan konsumen, biasanya antara 3 kali sampai dengan 9 kali per hari dengan 3 unit armada. Sekarang kita sudah punya 4 unit armada, baru nambah kemarin satu. Kapasitasnya ada yang 4, 3, dan 2 kubik,” ucapnya. (MG6).
