JABAR EKSPRES – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat (Kesbangpol Jabar) mengaku sempat mendapatkan bentakan dari pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Perlakuan tersebut terjadi saat adanya aksi demonstrasi oleh Forum Indramayu Menggugat terhadap Ponpes Al-Zaytun di Indramayu pada Kamis (15/6) kemarin.
Menanggapi adanya hal tersebut, kepala Kesbangpol Jabar Iip Hidajat menjelaskan saat itu pihaknya tengah melakukan monitoring di Ponpes Al-Zaytun saat aksi demonstrasi berlangsung.
BACA JUGA: Pro Kontra Pelaksanaan Wisuda TK hingga SMA, Komisi IV Minta Disdik Kaji Ulang
“Memang kami menugaskan (pihaknya) karena itu Tupoksi kami adalah berbicara masalah kewaspadaan daerah dan di kita juga ada bidang wasda, da itu harus hadir disana (saat demo berlangsung). Jadi Kita memonitor disana,” ucapnya saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (19/6).
Saat aksi berlangsung, kata Iip, pihaknya juga sambil melakukan pengumpulan data terhadap Ponpes Al-Zaytun. Namun, sempat diduga sebagai penyusup oleh pimpinan Ponpes Al-zaytun, Panji Gumilang.
“Karena dianggap sebagai penyusup dan lain sebagainya. Tapi poin pentingnya adalah kita hadir di sana (Ponpes Al-Zaytun) untuk full data. Memang ada resiko ketika ketahuan tidak saja sipil, TNI dan Polri juga bisa ketahuan,” ujarnya.
Meski begitu, Iip menuturkan bahwa hal tersebut merupakan resiko yang harus diterima saat melakukan pengumpulan data.
“Jadi itu resiko yang harus kami terima. Tapi poin pentingnya, negara hadir disini dan ingin mengetahui realnya (sebenarnya) seperti apa. Jadikita lebih pada pelaporan-pelaporan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Forum Indramayu Menggugat telah mengerahkan sebanyak 3000 orang untuk melakukan aksi unjuk rasa atau demontrasi di depan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Kanis 16 Juni 2023.
Aksi tersebut dilakukan, bertujuan untuk meminta dan mengusut tuntas aliran sesat yang duga selama ini telah dilakukan oleh Ponpes Al-Zaytun.