JABAR EKSPRES – Warga Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember, Jawa Timur dihebohkan dengan penemuan mayat seorang ibu beserta dua anaknya, dalam kondisi gantung diri di dalam rumah.
Ibu bernama Husnul Khotimah (31) ditemukan tewas gantung diri di dalam rumah, pada Sabtu (17/6) siang sekitar pukul 01.00 WIB. Sementara dua anaknya tewas dalam posisi telentang diatas kasur.
Dua anak tersebut merupakan anak kandung dari si Ibu yang gantung diri di Jember, yakni anak pertamanya LA (7) dan anak terakhir yang masih bayi yakni AVS yang berusia 8 bulan.
Ketiga mayat tersebut ditemukan oleh suaminya sendiri yakni Agus Riyadi (36) saat pulang dari jualan cilok.
Agus mengaku tidak curiga sama sekali, hanya saja dia merasa aneh karena rumahnya tertutup rapat, dan saat dia mengetuk pintu tidak ada yang membukanya.
Baca juga : Diduga Terlilit Utang Judi Online, Bos JnT Gantung Diri
Ketika dia mulai menggedor rumahnya, barulah anaknya yang kedua yakni RKZ (6) membukakan pintu setelah terbangun dari tidurnya.
Ketika masuk kedalam rumah Agus Kaget saat menemukan istrinya sudah meninggal bunuh diri dalam posisi tergantung. Lalu dia berteriak memanggil tetangganya untuk meminta pertolongan.
Dan baru diketahui bahwa dua anaknya yang dikira tertidur diatas kasur dalam kamarnya ternyata juga sudah meninggal.
Setelah tetangga berdatangan untuk mengetahui peristiwa yang terjadi, penemuan mayat ibu yang gantung diri diJember bersama dua anaknya ini langsung dilaporkan ke pihak berwajib.
Baca juga : Siswi SMP di Bali Bunuh Diri Memakai Seragam Sekolah, Tinggalkan Secarik Kertas, Ini Isi Pesannya
Kapolsek Patrang AKP Hery Supadmo membenarkan telah menerima laporan mengenai kejadian itu.
“Kita masih olah TKP bersama Polres Jember. Kita juga masih meminta keterangan saksi-saksi,” kata Hery.
Hery belum menjelaskan apa motif dari wanita yang memutuskan gantung diri di Jember itu, karena masih dalam pendalaman.
Jenazah ketiga korban langsung dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk menjalani autopsi.
“Ketiga jenazah kita bawa ke rumah sakit Soebandi untuk autopsi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,” Pungkas Hery.