Rumah tidak lagi menjadi tempat yang di harapkan oleh anak-anak, karena adanya konflik, tekanan, dan kurangnya kasih sayang dari orang tua.
Tentu saja, hal ini membuat anak-anak merasa tidak nyaman di rumah.
Dampaknya, anak-anak akan menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah untuk mencari kebahagiaan yang sebelumnya tidak mereka temukan di rumah.
Sehingga, lingkungan pertemanan yang toksik juga berdampak negatif pada kesehatan mental anak-anak.
Ketidaknyamanan yang timbul akibat teman-teman sebaya membuat anak-anak terus merasa tertekan.
Oleh karena itu, menghindari lingkungan yang berdampak negatif merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan mental.
Hinaan dan kritikan yang menyakitkan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak-anak. Saat ini, banyak orang menggunakan bahasa yang tidak pantas untuk mengomentari penampilan fisik orang lain.
Bukannya menggunakan bahasa yang dapat di terima dengan baik.
Faktor-faktor yang telah di sebutkan sebelumnya seharusnya menjadi panduan bagi kita semua. Perhatian terhadap kesejahteraan mental orang lain harus selalu meningkat, karena kondisi tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan seseorang.
Menghindari penggunaan kata-kata yang merugikan sangat penting agar kita tidak melemahkan orang lain dengan perkataan yang keluar dari mulut kita.
Dengan menjaga ucapan yang baik, kita dapat mencapai kedamaian dalam berkomunikasi.
Baca juga : Manfaat Melakukan Donor Darah Bagi Kesehatan Tubuh!
Oleh karena itu, penting bagi kita maupun orang tua untuk memperhatikan dan memahami kondisi orang lain terutama pada anak.
Orang yang telah mengalami trauma cenderung lebih rentan merasa sedih ketika mendapatkan kata-kata dan tindakan yang di anggap tidak pantas oleh mereka.
Sebab itu, mari kita semua menjaga kesehatan mental, karena ini adalah tanggung jawab kita sebagai manusia, bukan hanya tanggung jawab psikolog.