Sejarah Hari Donor Darah di Indonesia yang Harus Kamu Tahu

Donor darah masih dilakukan dengan cara pengambilan darah secara langsung dari pembuluh darah vena.

Tahun 1970-an

Pada tahun 1973, PMI mengadopsi metode pengambilan darah dengan menggunakan alat steril yang lebih praktis dan aman.

Metode ini bernama “Sistem Terbuka”. Dalam sistem ini, darah diambil menggunakan jarum suntik yang terhubung dengan kantong darah steril.

Tahun 1980-an

Pada tahun 1980, PMI menerapkan metode pengambilan darah dengan “Sistem Tertutup”. Metode ini menggunakan tabung vakum yang memudahkan pengambilan darah tanpa kontak langsung dengan udara, sehingga lebih higienis dan aman.

Tahun 1990-an

Pada tahun 1994, PMI memperkenalkan metode pengambilan darah dengan “Sistem Pendonor Terpusat”.

Metode ini memungkinkan pengambilan darah lebih efisien dengan mengumpulkan darah dari beberapa pendonor dalam satu waktu.

Tahun 2000-an

Pada 2003, PMI meluncurkan program “100% Donor Sukarela” dengan tujuan menggantikan donor darah keluarga dan donor pengganti menjadi donor sukarela.

PMI juga mengembangkan jaringan Unit Donor Darah (UDD) di berbagai daerah di Indonesia.

Tahun 2010-an

Pada tahun 2010, PMI memperkenalkan program donor darah melalui mobil unit donor darah (Mobile Unit).

Program ini memungkinkan PMI untuk melakukan kegiatan donor darah di lokasi yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Tahun 2020-an

Seiring dengan perkembangan teknologi dan aksesibilitas informasi, PMI aktif menggunakan media sosial dan platform daring untuk melakukan kampanye-kampanye donor darah.

Hal tersebut merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan