Lebih lanjut Harry pun mengatakan di acara Jabar Islamic Economic Forum ini pihakya mengangkat tema kolaborasi membangun ekosistem industri halal berkelanjutan. Menurutnya tema ini sangat penting sekali mengingat keberlangsungan industri halal di negara kita.
“Daging ayam brasil nomor 1 di industri halal, padahal bukan negara islam. Penduduknya non muslim tetapi menyediakan pasokan daging ayam halal seluruh dunia. Kita yang mayoritas penduduk muslim kalah, bahkan urutan di industri halal dunia indonesia di urutan ke 4, mudah mudahan dengan semangat seperti ini kita bisa bersaing dengan negara lain. Bahkan konon kabarnya dapur halal di seluruh negara yang masok dari Thailand. Padahal muslimnya hanya 7 persen,” katanya.
Oleh karena itulah lanjut Harry MES Jabar tidak hentinya untuk terus menggelorakan industri halal supaya kita bersaing dengan negara lainnya. Apalagi Mes Jabar dengan Pemprov Jabar juga sudah membuat satu konsorsium halal. Termasuk menyusun pedoman pariwisata halal, serta menyusun untuk kampung wisata halal di ciwideuy.
“Mudah mudahan ini terealisasi. Kami khawatir melihat anak anak muda yang keranjingan produk makanan korea. Mudah mudahan ini bisa direalisasikan kerjasama dengan BI insyaalloh akan mengadakan korea indonesian halal food festival supaya makanan dan minuman dari korea yang masuk ke kita yg dikonsumsi anak anak, dipastikan memiliki sertifikasi halal. Generasi muda harus dijaga,” katanya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki atas terselenggaranya acara jabar islamic economic forum Ke-7 dan Silakwil Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Barat.
“Selamat atas terselenggaranya, JIEF Ke-7 dan Silakwil MES Jabar semoga acara ini mampu melahirkan ide ide dan inovasi baru untuk masyarakat ekonomi syariah dalam mendukung Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia tahun 2024,” jelas Teten dalam video sambutan yang ditayangkan dalam acara.
Diungkapkan Teten, indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik dan Indonesia menjadi peringkat ke-4 di dunia. Ssedangkan untuk kategori halal food indonesia menempati perigkat kedua setelah malaysia. peran konsumsi produk industri halal diprediksi akan terus meningkat 3% atau mencapai 1,38 triliun USD pada tahun 2024.