JABAR EKSPRES – Dilaporkan bahwa gelombang kasus Covid-19 terbaru kembali memuncak di Cina, dengan jumlah kasus mencapai 2.800 orang dan menyebabkan 164 kematian.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, orang-orang lanjut usia merupakan korban terbanyak dari gelombang Covid-19 terbaru ini. Para korban varian baru Covid-19 ini umumnya berusia rata-rata 79,3 tahun.
Laporan sebelumnya dari CDC Cina mencatat bahwa sekitar 83.150 orang telah meninggal akibat penyakit terkait gelombang Covid-19 terbaru sejak pertengahan Desember hingga awal Februari.
CDC Cina tidak memberikan angka kasus terkini untuk wabah ini. Namun, berdasarkan perkiraan perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris, gelombang ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada awal Juni, dengan sekitar 11 juta kasus per minggu dan total 112 juta orang terinfeksi, dilansir dari South China Morning Post.
Dalam laporan CDC Cina, disebutkan bahwa data menunjukkan infeksi pada gelombang ini bersifat sporadis dan terlokalisasi mulai dari Februari hingga awal April. Namun, jumlah kasus mulai meningkat pada akhir April dan melambat pada akhir Mei.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19 Dianggap Terkendali, Satgas Covid-19 Rilis Aturan Baru Protokol Kesehatan
Meskipun jumlah kunjungan ke klinik, kasus parah, dan kematian meningkat pada bulan Mei dibandingkan dengan bulan April, angka tersebut masih “jauh lebih rendah” daripada saat puncak wabah pada musim dingin.
Pada tanggal 18 Mei, jumlah pasien yang mengunjungi klinik demam di Cina mencapai 360.000, dua kali lipat lebih tinggi dari jumlah pada 1 Mei. Namun, angka tersebut kemudian turun menjadi 290.000 pada akhir Mei.
CDC Cina juga melaporkan bahwa tingkat tes positif di antara orang dengan gejala flu meningkat dari 8,8 persen menjadi 40 persen dalam tiga minggu terakhir bulan lalu, dan mencapai 42 persen pada akhir Mei.
Varian Omikron XBB diketahui menjadi penyebab 92 persen infeksi dalam gelombang terbaru ini.
Li Tongzeng, kepala dokter di departemen pernapasan dan penyakit menular Rumah Sakit Youan Beijing, sebelumnya menyatakan bahwa sistem kesehatan mampu mengatasi wabah ini.
BACA JUGA: Darurat Global Covid-19 Berakhir, WHO: Tapi Covid Masih Ada