JABAR EKSPRES – Tau gak sih? Uang koin kuno Belanda ini mengandung emas namanyaWilhelmina. uang ini jadi rebutan banget sama para kolektor uang kuno, bukan koin kelapa sawit atau melati yang biasa.
Jadi, koin emas Wilhelmina ini memang spesial banget, karena koinnya emang terbuat dari emas, dan udah kuno banget deh. Koinnya punya sejarah yang unik, makanya susah banget buat dapetinnya.
Nah, tentang koin emas Wilhelmina Belanda ini, gue mau cerita dikit tentang sejarah dan jenisnya, bro.
Jadi, Wilhelmina tuh namanya Wilhelmina Helena Paulina Maria, lahir di Den Haag tanggal 31 Agustus 1880. Dia anak tunggal dari William III sama istri keduanya, Emma dari Waldeck-Pyrmont.
Sebelum dia jadi ratu Belanda, dia punya kakak-kakak dari pernikahan pertama ayahnya, tapi sayangnya semuanya meninggal sebelum dia jadi ratu. Akhirnya, dia resmi jadi Ratu Belanda tanggal 23 November 1890, dengan dibimbing sama ibunya, Ratu Emma.
BACA JUGA: Bandung Dihebohkan Dengan Uang 3 Koin Kuno ini Seharga Rp100 Juta, Jika Kamu Punya Auto Kaya!
Wilhelmina itu gadis yang luar biasa, bro. Dia tegas, rendah hati, dan menurut beberapa orang, kurang humor. Tapi dia punya penghargaan yang tinggi sama posisinya sebagai ratu, dan dia juga sangat menghormati leluhurnya.
Sejarah Uang Wilhelmina
Tanggal 6 September 1898, pas dia baru berumur delapan belas tahun, dia dilantik jadi Ratu Belanda di Nieuwe Kerk di Amsterdam. Terus tanggal 7 Februari 1901, dia nikah sama Hendrik, seorang Adipati Mecklenburg Schwerin.
Dari pernikahan yang enggak bahagia itu, mereka punya seorang putri bernama Juliana, lahir tanggal 30 April 1909. Pas zaman perang, Wilhelmina jadi simbol perlawanan nasional, bro. Dia melawan pasukan pendudukan dan popularitas House of Orange naik tinggi banget.
Koin-koin di uang ini juga diedit sama gerakan perlawanan, lho. Tulisannya ngingetin masa Wilhelmina tinggal di London, dan ada gambar helm yang melambangkan perjuangan dan perlawanan terbuka Wilhelmina lawan Jerman di radio. Keren kan?
setelah lima puluh tahun Wilhelmina jadi ratu secara resmi, dia ngerasa udah cukup dan ngelanjutin martabat kerajaannya pada tanggal 4 September 1948 dengan nunjukin ke putrinya, Juliana.