Salah satu implementasi dari Hadist tersebut adalah “SEDEKAH”. Sedekah disebutkan menjadi amalan yang diganjar pahala berlipat ganda, serta menjadi salah satu cara untuk bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur’an surat Al Hadid ayat 18 :”Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”
Dengan demikian tidak berlebihan bila kebaikan dan sedekah yang kita lakukan di usia uzur saat ini disertai dzikir tiada henti semoga menjadi kifarat penghapus dosa dosa kita pada saat bekerja atau berdinas.
Hal berikutnya yang harus menjadi pengendali sikap kita di usia saat ini adalah senantiasa “MENGINGAT KEMATIAN” , sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ankabut ayat 57 : Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja’un.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
Ketika kita menyadari bahwa panggung formal bekerja maupun berdinas sudah lama kita tinggalkan, satu demi satu keluarga, atasan, rekan kerja dan sahabat telah mendahului kita menghadap Allah SWT. Sepatutnya kita bersyukur diberi umur relatif panjang, kini yang tersisa hanyalah kesempatan untuk sebanyak banyaknya beramal soleh sebagai bekal untuk kehidupan abadi kelak, termasuk diantaranya dengan selalu mengingat kematian.
Sebab setiap makhluk yang bernyawa tanpa terkecuali akan merasakan mati, dengan atau tanpa sebab, tidak peduli seberapa keras usaha kita untuk menghindarinya, kematian pasti akan datang pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Tentu kematian yang kita rindukan adalah kematian yang menjemput kita sebagai insan yang husnul khotimah. “Allaahummaj’al Khoiro Umrii wa Amalii Khowaa Timahu wa Khoiro Ayyaamii Yauma Liqooika”. “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baiknya umurku hingga ajal (menjemput) diriku, dan jadikanlah sebaik-baiknya perbuatanku hingga kesudahannya, dan sebaik-baiknya masaku hingga berjumpa dengan-Mu.”
Hal terakhir adalah cita cita dan tujuan utama hidup kita untuk menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya “Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba ‘alaykumu shiyaamu kamaa kutiba ‘alaa alladziina min qablikum la’allakum tattaquuna”