Inflasi Mei Capai 4,32 Persen, Masih Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu

JABAR EKSPRES – Inflasi year-on-year (yoy) gabungan 7 kota di Jawa Barat pada Mei 2023 ini, tercatat di angka 4,32 persen. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bogor, Cirebon, dan Bekasi dengan angka 4,57 persen. Sementara untuk inflasi terendah ada di Kota Bandung dengan 3,90 persen.

Kondisi inflasi 4,32 persen itu masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi pada Mei 2021 dan Mei 2022 yang ada di angka 2,03 persen dan 3,57 persen. “Masih jauh memang dari pada tahun lalu,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono saat menyampaikan publikasi terbarunya, Senin (5/6).

Menurut Marsudijono, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada indeks kelompok pengeluaran. Kelompok tertinggi ada di transportasi sebesar 10,43 persen, lalu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,75 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,87 persen.

Marsudijono merincikan, ada sejumlah komoditas yang cukup dominan memberikan andil terjadinya inflasi yoy untuk Mei 2023. Di antaranya bensin, beras, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, tarif perguruan tinggi, sewa rumah, telur ayam ras, rokok putih, kontrak rumah, tarif kendaraan roda dua online, dan rokok kretek. “Beras ada andil, tapi lebih terkendalikan setelah lebaran,” imbuhnya.

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy untuk Mei kali ini adalah minyak goreng, daging ayam ras, daging sapi, cabai merah, laptop, petai, bayam, daun bawang dan gula pasir.

BPS Jawa Barat juga mencatat bahwa jika dalam perbandingan month-to-month (mtm), inflasi tercatat di angka 0,12 persen. Inflasi itu tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya dengan angka 0,27 persen. Sementara yang terendah terjadi di Kota Bekasi dengan 0,08 persen.

Dalam catatan BPS, ada beberapa komoditas yang turut memberikan andil inflasi dalam mtm pada Mei. Yaitu, telur ayam ras, bawang merah, rokok kretek filter, daging ayam ras, rokok putih, tomat, bubur, rekreasi, dan bawang putih.

Sementara komoditas yang memberi andil deflasi mtm di antaranya, cabai merah, angkutan antar kota, cabai rawit, ayam hidup, beras, daging sapi, tas sekolah, dan minyak goreng. (son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan