Salah satu hal yang istimewa tentang tempat ini adalah fasadnya yang terbuat dari kaca dengan susunan menyerupai sisik ikan. Dalam pembangunannya memerlukan sekitar 6.136 lembar kaca.
Masjid ini mempunyai ukuran 99 x 99 meter tanpa adanya tiang penyangga di tengahnya. Area perencanaan masjid mencakup luas sekitar 26 hektar, dengan luas area bangunan mencapai 2,9 hektar.
Selain itu, terdapat kolam atau danau seluas 6,930 hektar, serta plaza, tempat parkir, dan area hijau seluas 11,163 hektar. Masjid ini memiliki kapasitas untuk menampung hingga 33 ribu jemaah.
Dengan mengusung nama Al Jabbar yang berasal dari salah satu Asmaul Husna yang berarti Maha Perkasa, Ridwan Kamil berharap filosofi desain masjid ini dapat mengembalikan masa kejayaan Islam dalam ilmu pengetahuan.
Biaya Pembangunan
Total anggaran untuk membangun Masjid Raya Al Jabbar mencapai Rp1 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil membangun masjid yang megah dengan kapasitas menampung hingga 60.000 jemaah.
Masjid Al Jabbar memiliki luas area seluas 25.997 hektar dan dapat menampung hingga 33.000 jemaah di dalam bangunannya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang juga merupakan perancang Masjid ini membagikan kisah masa lalunya di mana dia pernah terlibat dalam sebuah perdebatan dengan ayahnya mengenai pilihan jurusan kuliah.
Melalui akun Instagram @ridwankamil, ia mengungkapkan bahwa pada saat itu dia sangat ingin belajar teknik kimia, sementara almarhum ayahnya menginginkannya masuk jurusan arsitektur. Ridwan Kamil menjelaskan bahwa ibunya menyebut salah satu alasan ayahnya adalah manfaat dari ilmu arsitektur, yaitu kemampuan untuk membangun sesuatu yang bermanfaat.
