JABAR EKSPRES- Acer secara resmi meluncurkan laptop gaming terbaru mereka, Predator Triton 16 (PT16-51), yang memiliki sejumlah keunggulan. Laptop ini memiliki bodi tipis dan komponen yang mendukung kinerja komputasi tinggi, seperti yang disebutkan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada hari Selasa.
Predator Triton 16 memiliki ketebalan hanya 19,9 milimeter (0,78 inci) dengan casing berbahan logam dan finishing perak. Laptop ini tidak hanya cocok untuk bermain game, tetapi juga dapat digunakan untuk bekerja karena dilengkapi dengan komponen yang kuat.
Laptop Acer yang baru ini ditenagai oleh prosesor Intel Core i9 Generasi ke-13 dengan arsitektur hybrid core baru yang memiliki frekuensi turbo maksimum 5,4 GHz. Laptop ini juga didukung oleh GPU Laptop NVIDIA GeForce RTX 4070, NVIDIA DLSS 3, dan teknologi Max-Q yang mendukung ray tracing.
Peningkatan performa laptop tersebut dapat dilihat dari konfigurasi memori DDR5 5200 MHz hingga 32 GB dan SSD PCIe M.2 hingga 2 TB dalam konfigurasi RAID 0.
Predator Triton 16 menawarkan pengalaman visual yang mendalam dengan layar IPS 16 inci (16:10) beresolusi WQXGA 2560 x 1600, bezel tipis, kecerahan puncak 500 nits, dan refresh rate hingga 240Hz.
Laptop ini juga mendukung color gamut DCI-P3 100 persen, serta fitur NVIDIA Advanced Optimus dan NVIDIA G-SYNC untuk menghasilkan gambar yang halus dan realistis.
Dalam hal kemampuan termal, Predator Triton 16 dilengkapi dengan sistem dual fan dengan kipas logam 3D AeroBlade Generasi ke-5. Dukungan teknologi Vortex Flow Acer dan liquid metal thermal grease pada CPU memastikan suhu laptop tetap rendah dan pengeluaran panas lebih efisien.
Predator Triton 16 dilengkapi dengan Intel Killer DoubleShot Pro (E260+Wi-Fi 6E 1675i), serta berbagai port fungsional termasuk dua port USB 3.2 Gen 2, HDMI 2.1, sebuah port USB Type-C dengan Thunderbolt 4, dan pembaca kartu Micro SD.
Harga detail laptop ini yang diperkenalkan pada acara Computex 2023 di Taiwan belum diumumkan. Namun, Acer menyatakan bahwa harga, spesifikasi produk, dan ketersediaan dapat bervariasi di setiap wilayah, termasuk di Indonesia.
