JABAR EKSPRES – Generasi Strawberry adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan anggota Generasi Z yang dianggap lembek atau kurang tahan terhadap tekanan.
Dalam era yang penuh dengan tekanan dan tantangan, banyak perbincangan mengenai Generasi Z dan karakteristik mereka yang sering dianggap lembek. Mereka kadang-kadang disebut sebagai “Generasi Strawberry.”
Istilah ini mengacu pada persepsi bahwa generasi ini rentan, mudah hancur, dan kurang mampu menghadapi tekanan.
Namun, apa sebenarnya Generasi Strawberry? Apakah persepsi ini benar-benar mencerminkan karakteristik sebenarnya dari Generasi Z?
Penjelasan apa itu Generasi Strawberry, menggali akar penyebab persepsi tersebut, serta meninjau hubungannya dengan Generasi Z.
Pengertian Generasi Strawberry
Generasi Strawberry adalah istilah yang mengacu pada anggota Generasi Z yang dianggap memiliki ketahanan emosional yang rendah dan kurang mampu menghadapi tekanan.
Mereka seringkali dianggap memiliki tingkat ketangguhan yang rendah, mudah menyerah, dan terlalu sensitif terhadap kritik atau tantangan.
Istilah ini diperoleh dari konsep bahwa stroberi adalah buah yang lembut dan rentan, mudah rusak jika terkena tekanan.
Penyebab Adanya Generasi Strawberry
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap Generasi Strawberry:
1. Manja
Generasi Z tumbuh dalam lingkungan di mana orang tua mereka cenderung melindungi dan memanjakan mereka.
Hal ini dapat menyebabkan kecenderungan Generasi Z untuk kurang terbiasa dengan tekanan atau konflik.
2. Pendidikan yang berpusat pada prestasi
Generasi Z sering diberikan tekanan untuk mencapai kesuksesan akademik dan profesional. Namun, pada saat yang sama, mereka juga sering kali tidak diberikan keterampilan yang cukup untuk menghadapi kegagalan atau tantangan dalam proses mencapai tujuan tersebut.
3. Lingkungan digital
Generasi Z tumbuh dalam era digital yang penuh dengan media sosial dan interaksi online. Mereka sering mengalami tekanan dari dunia maya, seperti cyberbullying atau perbandingan sosial, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.
4. Kurangnya pengalaman dalam menghadapi tantangan hidup
Generasi Z atau generasi stawberry sering kali belum memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi tantangan hidup yang signifikan.
Mereka mungkin belum memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah, ketahanan mental, atau strategi coping yang kuat. Ini bisa disebabkan oleh perlindungan yang berlebihan dari orang tua atau kurangnya kesempatan untuk menghadapi situasi yang menantang secara langsung.