Agus menjelaskan jika pihaknya masih mempertahankan data tersebut lantaran harus berkoordinasi dengan KPU Provinsi.
“Karena takutnya ada porsi kegandaan ada di kabupaten lain, atau dengan provinsi lain,” ucapnya.
Adapun terkait nama ganda sendiri, Agus menyampaikan jika pihaknya pun sama akan memproses dan berkoordinasi dengan KPU Provinsi jika ada di daerah lain atau tidak.
Karena secara prinsip baik nama ganda dan tidak dikenal belum terhapus lantaran ada aturan yang harus dilalui. Terkecuali data tersebut sudah dipastikan.
“Sehingga jangan sampai ketika kita menghapus data tersebut disana tidak ada disini tidak ada, itu akan menghilangkan hak orang. kalau waktunya dihapus akan dihapus setelah verifikasi dengan daerah lain,” pungkasnya.
