“Memang kenyataannya mereka mau cek rekening saya. Pembayaran itu ya enggak ada. Saya tidak pernah terima,” kata Jimmy.
Sebagai salah satu penanggung jawab perusahaan, Jimmy merasa dirugikan dengan kejadian ini. Ia menyatakan bahwa telah menyetor deposit untuk keperluan hotel dan lainnya. Jimmy juga merasa tidak adil dengan adanya rumor yang menyebutkan bahwa perusahaannya menggelapkan uang perjalanan studi siswa SMAN 21 Bandung.
“Saya merasa dirugikan karena saya sudah deposit segala macam, buat hotel, semua sudah saya bayar. Hilang semua, hangus. Berita yang beredar, saya dianggap mengambil uang, padahal itu kesalahan besar. Bagian keuangan (sekolah) berani mentransfer kepada tour leader,” kata Jimmy.
Dia menjelaskan bahwa tour leader tersebut memiliki status sebagai pekerja lepas (freelance) dan memiliki hubungan baik dengan pihak sekolah. Jimmy mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan tour leader tersebut dan berusaha menemui mereka.
“Yang pasti saya akan membantu semaksimal mungkin. Secara finansial bisa saya bantu. Jangan nama baik travel ini sudah puluhan tahun difitnah orang,” kata Jimmy.
Sebelumnya, Ketua OSIS SMAN 21 Bandung Fazha Radistya Gibran, telah menjelaskan bahwa perjalanan studi atau karyawisata siswa kelas 11 ke Yogyakarta telah direncanakan sejak dua bulan yang lalu. Kegiatan karyawisata tersebut dijadwalkan berlangsung mulai Rabu (24/5/2023) hingga Jumat (26/5/2023).
“Tiba-tiba kemarin kita dapat kabar kalau acara ini bakal di-reschedule (dberubah jadwal),” kata Fazha, saat ditemui di kantor perusahaan jasa travel GTI di Jalan M Iskat, Kota Bandung, Rabu 24 Mei 2023
Awalnya, Fazha mengakui bahwa dia tidak mengetahui alasan mengapa kegiatan karyawisata tersebut ditunda. Namun, kemudian diadakan rapat antara orang tua dan pihak sekolah untuk membahas hal tersebut.
“Kita dapat kabar kalau misalkan uang yang kita sudah setorkan ke pihak travel itu dibawa kabur, nilainya sebesar Rp 400 juta,” kata Fazha.
Menurut Fazha, kegiatan karyawisata ke Yogyakarta dianggap sebagai kegiatan wajib karena terkait dengan proyek karya tulis yang akan dilakukan saat kelas 12 nanti dan akan menjadi bagian dari penilaian.
“Ada sekitar 350 lebih siswa yang ikut ke Yogya karena itu diwajibkan sekolah. Kebanyakan sudah membayar lunas, makanya total digitnya sampai Rp 400 juta. Per orang Rp 1,3 juta,” kata Fazha.