Ratusan UMKM di Kabupaten Bogor Tak Punya Legalitas Usaha, Apa Langkah DISKOPUKM?

JABAR EKSPRES – Ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bogor belum memiliki legalitas usaha.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM, Asep Mulyana Sudrajat, dari data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pelaku usaha di Kabupaten Bogor mencapai hampir 1 juta orang.

Namun, berdasarkan catatan fasilitasi dari tahun 2016 hingga 2023 baru sebanyak 32.000 pelaku UMKM yang memiliki legalitas.

“Legalitasnya yang sudah lengkap pembinaan berkelanjutan itu ada 32 ribu,” kata Asep kepada Jabar Ekspres.com, Rabu 24 Mei 2023.

BACA JUGA: Dorong Kemajuan Wisata, Plt Bupati Bogor Optimalkan Perbaikan Jalan di Kecamatan Babakan Madang

Untuk itu, Dinas Koperasi UMKM terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang memiliki usaha.

“Kita sosialisasi terus kita lakukan bekaling terus untuk kaitannya dengan perizinan/ legalitas, karena yang harus dimiliki para UMKM itu satu NIB,” tambahnya.

Mantan Camat Citeureup ini mengaku, masih banyak warga yang belum memahami tentang legalitas dan perizinan karena kurangnya sosialisasi.

Selain sosialisasi, Diskop Ukm juga membuka gerai pembuatan legalitas di setiap kecamatan saat kegiatan Saba Desa.

“Kami juga ingin UMKM ini terdaftar di desa untuk itu saya menyarankan kepada masyarakat agar mengurus surat keterangan usaha di desa,” paparnya.

Legalitas atau perizinan tersebut sangat penting untuk para pelaku usaha agar ketika memasarkan produk bisa percaya diri.

“Saya ingin legalitas ini ditempuh oleh UMKM agar memasarkan lebih percaya diri,” lanjutnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan anggaran sebesar Rp 24 Miliar dalam waktu satu tahun untuk belanja modal, pegawai dan pelatihan pelaku UMKM.

“Kalo anggaran kita fokuskan ke pelatihan dan pembinaan UMKM, mulai dari pembuatan produk hingga pemasaran,”ucapannya.

Produk UMKM di Kabupaten Bogor sendiri sudah malang melintang dipasang di sejumlah daerah di Indonesia. Terbaru produk madu himabo disajikan dalam acara Asean di Labuan Bajo.

“Banyak terakhir madu himabo kemarin dibawa ke acara negara di labuan bajo. Kita juga sebulan penuh berkesempatan berjualan di terminal 3 bandara soetta, dan banyak kerjasama seperti mall dan lainnya,”pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan