JABAR EKSPRES – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung tegaskan tak ada perbedaan yang signifikan terkait pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun 2023.
Kepala Disdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar menuturkan, terkait PPDB tahun 2023 tetap menggunakan sistem zonasi dengan pilihan tiga jalur lain. Yang diantaranya meliputi, jalur prestasi, perpindahan orang tua, dan Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP).
“Jadi sistemnya masih tetap zonasi, kemudian ada 3 pilihan, yaitu jalur prestasi, perpindahan orangtua, dan rawan melanjutkan pendidikan,” ujar Hikmat Ginanjar.
Hikmat menyebutkan, keseluruhan kebijakan ini tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat Kota Bandung, agar seluruhnya bisa bersekolah.
“Secara keseluruhan kita tetap memberikan kesempatan kepada warga kota bandung, tidak boleh ada layanan dasar yang tidak bersekolah, semuanya bakal kita siapkan untuk bersekolah,” tambahnya.
Terkait sistem PPDB pihaknya memastikan, tidak ada perbedaan dalam hal penerimaan siswa-siswi baru pada tahun 2023. Hal ini sehubungan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 1 tahun 2021, dan Peraturan Walikota (Perwal) nomor 57 tahun 2021.
“Saya yakin tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan, semuanya mengacu kepada permendikbud nomor 1 tahun 2021, kemudian perwal nya juga nomor 57 tahun 2021,” jelasnya.
Terkait sistem zonasi, pihaknya berfokus pada kedekatan antara sekolah dan tempat tinggal yang berada di setiap kewilayahan.
“Untuk SD itu 1000 meter, dekat dengan lokasi dan engga masuk ke zonasi lain. Kalo SMP itu bisa dilayani semua, asal maksimalnya 3000 meter,” ungkapnya.
“Jadi sistemnya itu kaya obat nyamuk, kalo smp di wilayahnya lebih dari 3 kilo, tapi di wilayah lain nyampai 3 kilo, nah mereka bisa masuk ke wilayah itu,” tambahnya.
Mengenai wilayah blank spot PPDB di Kota Bandung, pihaknya yakin 75 sekolah yang tersebar di tiap kewilayahan, bisa menampung dan memfasilitasi daerah yang tidak memiliki sekolah negeri.
“Untuk blank spot kita sudah siapkan semua, sekarang kita sudah memiliki 75 sekolah, inshaallah secara bertahap kita akan melayani wilayah yang tidak ada sekolah SMP negerinya. Tahun ini kita akan bangun 2 lagi,” katanya.
Bagi masyarakat Kota Bandung yang dinilai tidak puas terkait hasil PPDB tahun 2023, dirinya siap menerima aduan, hal ini agar kedepan sistem tersebut bisa berjalan lebih baik.