JABAR EKSPRES – DPRD Jawa Barat menyarankan agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat bisa dipecah. Tujuannya untuk efisiensi pengelolaan sektor perindustrian dan perdagangan.
Usulan tersebut juga masuk rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ). “Urusan industri dan perdagangan itu sangat besar,” terang Wakil Ketua Pansus pembahasan LKPJ Yunandar Eka Prawira, Selasa (23/5).
Yunandar menguraikan, besarnya sektor tersebut maka butuh dikelola dengan dinas yang punya anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni. “Industri dan perdagangan mencakup 65 persen perekonomian Jawa Barat,” sambung politikus PDIP itu.
Pemisahan itu juga bagian semangat untuk pembenahan sektor industri dan perdagangan. Bidang industri mengelola nilai perekonomian yang cukup besar. Kemudian bidang perdagangan mengelola pelaku usaha yang tidak sedikit.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat ada 8.215 industri besar dan sedang di Jawa Barat pada 2020. Paling banyak adalah industri makanan yang mencapai 1.140 industri. Kemudian disusul industri tekstil 1.010.
Industri – industri tersebut juga tersebar di kota kabupaten yang ada di Jawa Barat. Paling banyak industri ada di Kabupaten Bekasi dengan jumlah 1.919 industri. Kemudian Kabupaten Bandung 1.189 industri, dan Kabupaten Bogor 1.123 industri.
Untuk daerah yang paling sedikit memiliki industri adalah Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar. Jumlah masing – masing hanya 9 industri.
Harapanya usulan pemisahan ini bisa ditindaklanjuti. Sehingga pengelolaan sektor industri dan perdagangan di Jawa Barat bisa lebih maksimal. Hal itu juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. (son)