Isu status cagar budaya yang menjadi bola liar itupun direspons Wali Kota Bogor Bima Arya. Ia menegaskan, bahwa jembatan Otista itu tidak termasuk sebagai kategori objek yang sudah ditetapkan karena tidak ada proses tahapan untuk pengajuan bersama TACB.
“Kalau soal status itu kan semua ada tahapannya. Tapi memang sedari awal, target kami selain bisa dilebarkan, dikuatkan, juga harus ada tetap penghormatan atau ikhtiar menjaga warisan masa lalu,” katanya.
Dirinya berjanji akan berupaya mempertahankan bagian-bagian yang sudah menjadi ciri khas jembatan Otista, seperti adanya bentuk lengkungan pada bagian bawah badan jembatan.
“Jadi gak ada masalah sama sekali, pembangunan terus berjalan, kita harus sesuai dengan target, malah kalau bisa saya usahakan lebih cepat dari target bulan Desember,” tukasnya.
Adanya polemik terkait status cagar budaya pada jembatan yang dibangun sejak 1920 itu tak berdampak besar dan proses revitalisasi tetap berlanjut hingga sudah memasuki tahap pengangkatan aspal, pembongkaran bagian kiri jembatan dan plat jembatan serta penggalian tanah di sejumlah titik. (*)