“Pemerintah Kota Bandung telah menyengsarakan para guru honorer yang notabene menjadi organ pelaksana program pemerintah di bidang pendidikan,” tegasnya.
Ismet pun memungkaskan, pihaknya mendesak agar insentif HPM triwulan pertama segera dibayarkan paling lambat pekan ketiga di bulan Mei ini.
Diketahui, Pihak Pemkot Bandung pun sudah menganggarkan dana dalam periode triwulan pertama, dengan total honor yang dicairkan sebanyak Rp32,06 miliar.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna sempat menuturkan, akan mengupayakan supaya insentif guru honorer bisa secepatnya dicairkan.
“Mudah-mudahan (cair pekan ketiga Mei 2023), beri saya waktu untuk berkoordinasi, saya akan cek kepada kepala dinas, minimal ke sekretaris dinas (pendidikan),” tuturnya.
Ema mengaku, Disdik Kota Bandung belum memberikan laporan apapun khususnya terkait pencairan insentif guru honorer yang molor sejak awal Januari 2023.
“Mereka (Disdik Kota Bandung) juga belum melaporkan ke saya. Ada masalah apa untuk guru honorer. Saya dengar 5 bulan belum cair,” imbuhnya.
“Saya akan pertanyakan, kalau misalkan ada kendala itu hambatannya apa,” tutup Ema. (Bas)