JABAR EKSPRES – Tanggal 17 Mei 2023 merupakan hari peringatan Hari Buku Nasional (Harbuknas) yang sudah diperingati sejak tahun 2002.
Harbuknas merupakan momen yang tepat untuk memperingati pentingnya membaca buku. Karena, minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong sangat rendah.
Sehingga, Harbuknas ini merupakan salah satu dari berbagai upaya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya membaca.
Koordinator Urusan Referensi dan Multimedia Perpustakaan UIN, Rara Deskiana mengungkapkan, bahwa Hari Buku Nasional merupakan hari istimewa dan bersejarah untuk para generasi muda di Indonesia.
“Hari Buku Nasional itu merupakan hari istimewa dan bersejarah untuk anak-anak sebagai literasi informasi, dan perpustakaan bisa menjadi wadah untuk literasi agar para milenial rajin membaca buku,” tuturnya.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ketua Komunitas Pendidikan Nasional Diki Hadiana. Dia menyampaikan bahwa Hari Buku Nasional adalah momen yang sangat penting untuk meningkatkan budaya minat baca bagi masyarakat.
“Hari ini, mungkin kita melihat peningkatan kesadaran akan pentingnya buku dalam kehidupan kita. Buku adalah sumber pengetahuan, hiburan, dan sarana pengembangan diri yang tak ternilai harganya. Masyarakat mulai memahami manfaat membaca buku secara aktif dan berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan minat baca,” jelas Diki, Rabu (17/5).
Diki juga mengungkapkan, bahwa Harbuknas ini dapat dijadikan sebuah momen untuk mengkampanyekan literasi dan menanamkan budaya minat baca pada masyarakat.
“Hari Buku Nasional 2023 ini, menurut saya menjadi momen untuk mengkampanyekan literasi dan membudayakan minat baca di kalangan masyarakat. Perlu dilakukan kampanye literasi yang kuat, baik melalui program pemerintah, kegiatan di sekolah, atau inisiatif masyarakat. Perlu adanya upaya kolaboratif yang melibatkan penerbit, penulis, dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan minat baca di seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.
Harbuknas 2023 juga menjadi kesempatan baik untuk memperkuat kolaborasi dan keterlibatan komunitas dalam kegiatan membaca.
Salah satu upaya tersebut telah dilakukan oleh Komunitas Pendidikan Nasional Garut melalui program “Gerakan Jendela Dunia”.
Diki menambahkan pesan bagi generasi muda agar lebih giat dalam membaca buku.
