JABAR EKSPRES – Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara (USU), Dr. Edy Ikhsan, mengungkapkan bagaimana sebuah Bimbingan Belajar (Bimbel) mengatur dan mengendalikan tujuh peserta yang diduga melakukan kecurangan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer, Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2023 di USU.
Menurut Edy, peserta-peserta ini diberikan perlengkapan elektronik seperti ponsel, perangkat perekam audio dan visual oleh pihak Bimbel tersebut. Alat-alat tersebut kemudian ditempelkan pada tubuh peserta menggunakan lakban.
Edy mengungkapkan bahwa peserta-peserta yang diamankan karena diduga melakukan kecurangan adalah anggota dari sebuah Bimbel di Medan.
Namun, dia tidak ingin menyebutkan nama Bimbel tersebut untuk menjaga kerahasiaan. Edy menekankan kepada ketujuh peserta agar mereka tidak memberitahu orang tua mereka mengenai hal ini.
“Orang tua tidak tahu, diperalat dipasangkan alat, dipakaikan baju seragam dan jangan memberitahu kepada orang tua,” sebut Edy melansir VIVA, Sabtu 13 Mei 2023.
Pada tanggal 10 Mei 2023, ketujuh peserta tersebut mengikuti ujian UTBK-SNBT di Kampus USU. Mereka dijemput dan didandani oleh staf Bimbel agar peralatan yang mereka gunakan tidak terdeteksi oleh petugas pengawas, dengan harapan dapat mengelabui mereka. Namun, upaya mereka untuk menyembunyikan peralatan tersebut ternyata tidak berhasil karena aksi mereka ketahuan.
BACA JUGA: Bocoran Contoh Soal dan Kunci Jawaban Matematika UTBK SNBT 2023
“Kami menilai siang diamankan itu, jejaring itu masih di Medan semua. Diantar, didandani, dan akan dijemput. Setelah itu, dikumpulkan. Itu dilakukan oleh orang-orang relatif cukup banyak. Diduga melibatkan Bimbel salah satu di Medan kan,” sebut Edy.
Edy mengungkapkan bahwa semua aktivitas mereka dikendalikan dari sebuah kamar hotel di Kota Medan. Pihak Bimbel menggunakan peralatan elektronik tersebut untuk memberikan panduan kepada ketujuh peserta agar mereka dapat menjawab semua soal UTBK-SNBT dengan benar dan sempurna, dengan tingkat keberhasilan 100 persen.
“Kita harapkan Polsek bergerak cepat, ke sebuah hotel dan mereka langsung terbang (menangkap Bimbel tersebut ). Mereka dikumpulkan sebuah kamar (hotel), kamarnya juga mereka booking kan,” kata Edy.
Edy mengungkapkan bahwa kecurangan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh banyak orang dan terorganisir dengan baik. Namun, berkat pengawasan yang ketat oleh petugas pengawas yang menggunakan alat pendeteksi logam, aksi kecurangan dalam ujian tersebut berhasil digagalkan.