JABAR ESKPRES- Sebuah artikel penelitian baru-baru ini melaporkan bahwa tim peneliti asal China berhasil merancang aplikasi realita virtual (VR) nirkabel untuk penciuman antarmuka.
Virtual Reality (realitas virtual) adalah teknologi yang membuat pengguna dapat merasakan sensasi seakan-akan berada di dalam dunia yang diciptakan oleh komputer.
Pengguna dapat berinteraksi dengan dunia maya tersebut dengan cara memakai headset VR dan alat lain seperti sensor gerakan atau pengontrol.
Dengan VR, pengguna dapat merasakan sensasi seperti berada di dalam lingkungan yang diciptakan secara digital, dan dapat merasakan pengalaman yang tidak mungkin dilakukan dalam dunia nyata.
Teknologi VR banyak digunakan dalam bidang hiburan, game, edukasi, dan pengobatan.
Aplikasi VR tersebut memungkinkan penggunanya untuk mencium berbagai aroma, seperti rosemary, mojito, pancake, hingga durian.
Sebelumnya, sistem antarmuka manusia-komputer telah dikembangkan yang menyimulasikan penglihatan, suara, dan sentuhan dalam VR, tetapi belum ada sistem dengan umpan balik penciuman.
Peneliti dari Beihang University dan City University of Hong Kong berhasil mengoptimalkan pemilihan material, tata letak desain, serta manajemen daya dari generator aroma.
Alat ini menunjukkan kinerja luar biasa dalam berbagai aspek, termasuk tingkat respons, kontrol konsentrasi bau, operasi kontinu jangka panjang, stabilitas mekanis atau listrik yang tinggi, serta konsumsi daya yang rendah.
Ada dua pilihan untuk antarmuka penciuman, yaitu dengan generator aroma berskala milimeter atau dengan masker lembut. Para peneliti menunjukkan kemampuan alat ini dengan memperagakan 30 aroma berbeda, termasuk nanas, jahe, teh hijau, karamel, dan permen.
Aplikasi ini memiliki potensi besar dalam berbagai aplikasi praktis, seperti hiburan, pendidikan, dan antarmuka manusia-mesin.