JABAR EKSPRES – Princess Syndrome atau sindrom tuan putri merupakan kelainan mental yang kini sedang merebak di kalangan remaja putri Indonesia, bahkan dunia.
Princess syndrome digambarkan sebagai sikap orangtua yang terlalu memanjakan anaknya sehingga terlabeli sebagai ‘putri’ atau ‘ratu kecil’. Hal ini ditandai dengan perilaku materialistik, ekspektasi yang tidak masuk akal (tidak realistis), merasa superior, dan eksploitatif.
Tanda-tanda dari Princess syndrome ini adalah selalu rewel, ragu-ragu namun harus tetap bertanggungjawab, merengek tanpa henti, menerima segala sesuatu begitu saja, dan mengharapkan orang lain dapat memenuhi setiap keinginan mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Psikolog klinis California Southern University, Nancy Irwin mengungkapkan bahwasanya para perempuan yang mengidap Princess syndrome memiliki pikiran yang tidak masuk akal. Mereka merasa pantas untuk mendapatkan segala perhatian karena kecantikan yang mereka miliki.
Pengidap sindrom ini meyakini, mereka terlalu Anggun untuk bekerja sehingga memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa usaha sendiri. Pada akhirnya, sindrom ini membuat mereka tidak memiliki wawasan yang luas, tidak dapat bekerja, dan berkompromi karena laki-laki harus melayani mereka dengan baik.
Cara Mengatasi Princess Syndrome
Peran orangtua dalam hal ini sangat penting karena orangtua merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Orangtua sebaiknya jangan terlalu memanjakan dan jangan terlalu memuji anak.
Sebaiknya orangtua tidak melabeli anak, mengembangkan kemandirian yang mereka punya, meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri, menghindari pertemanan yang eksploitatif, dan bertanggungjawab dengan segala apa yang mereka perbuat.
BACA JUGA: Olahraga Ini Dapat Kembalikan Berat Badan Ideal Kamu Lho, Kuy Cobain!
Kesimpulan
Orangtua memiliki peran yang sangat penting karena harus mendidik anak-anaknya sesuai dengan zaman. Bersosialisasi dengan orang lain menjadi kunci penting untuk anak bisa beradaptasi dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang yang ada di sekitarnya.