Tambah 5 Kursi di Parlemen, Demokrat Kota Bogor Yakin Elektabilitas Anies Baswedan Berikan Power

JABAR EKSPRES – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bogor Anita Primasari Mongan menyebut, elektabilitas Anies Baswedan memberikan power terhadap perolehan suara pada ajang Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Hal itu disampaikannya usai mengantarkan pendaftaran bagi 50 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai Demokrat ke kantor KPU Kota Bogor pada Sabtu, 13 Mei 2023.

Menurutnya, popularitas Anies Baswedan yang digadang-gadang menjadi salah satu kandidat bakal Calon Presiden 2024 itu akan menjadi magnet bagi basis pendukungnya di Kota Bogor untuk melipat gandakan perolehan kursi di parlemen.

“Saya kira besar sekali elektabilitas Pak Anies Baswedan di Kota Bogor, ini berdasarkan hasil survei yang kita lakukan. Tentunya melalui kerja partai di wilayah dalam melayani masyarakat,” ungkapnya saat dijumpai di Kantor KPU Kota Bogor pada Sabtu, 13 Mei 2023.

BACA JUGA: Dengan Mesin Baru, Hanura Jabar Kejar Target Satu Fraksi

Partai berlambang mercy itu menargetkan bisa mengejar raihan 10 kursi di DPRD Kota Bogor dalam Pileg 2024 mendatang, target itu dua kali lipat dari perolehan pada Pileg sebelumnya.

Dengan begitu, sambung Anita, pihaknya berambisi ingin menambah lima kursi di DPRD Kota Bogor.

Secara umum strategi yang akan dilakukan Partai Demokrat Kota Bogor untuk dapat memperoleh 10 kursi, salahsatunya dengan membentuk kekuatan kepengurusan hingga di tingkat Rukun Tetangga (RT).

“Bahkan, kepengurusan di bawahnya RT, kita bentuk juga supaya bisa banyak pengurus Demokrat dan bisa menambah suara ke depannya,” sebutnya.

Pihaknya mengajak para kader dan masyarakat dari setiap tingkatan untuk bisa atau ambil bagian dari perubahan dan perbaikan di Kota Bogor pada Pemilu 2024.

BACA JUGA: Golkar Kota Bogor Optimis Raih 10 Kursi DPRD di Pemilu 2024

“Kita berharap masyarakat bisa ambil dan menjadi bagian dari perubahan dan perbaikan di kota Bogor melalui partai Demokrat. Bahkan, bukan hanya RT saja yang menjadi pengurus Demokrat. Bagi yang punya Keluarga pun bisa menjadi kader Demokrat,” dorong Anita.

“Secara makro, masyarakat mungkin jarang bertemu dengan kami dengan kegiatan masing-masing anggota dewan. Tapi, kalau kami punya pengurus di setiap lingkungan (RT/RW) lebih dekat dengan masyarakat dan menampung aspirasi mereka,” lanjutnya.*(YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan