Yamitema Laoly Bantah Lakukan Monopoli Bisnis di Penjara dan Terlibat Narkoba

keterlibatan Jeraa Foundation melakukan monopoli bisnis Rutan dapat bantahan dari Pimpinan sekaligus Founder Jeera Foundation Yamitema Laoly.
pelatihan Barista yang dilakukan oleh Jeraa Faoundation kepada warga binaan Lapas Cipinang. (Foto: Facabook Jeraa Faoudation)
0 Komentar

JAKARTA –  Setelah beredar pernyataan Tio Pakusadewo yang menyatakan keterlibatan Jeraa Foundation melakukan monopoli bisnis di Rumah Tahanan (Rutan), Pimpinan Jeera Foundation Yamitema Laoly angkat bicara.

Untuk diketahui, isu ini berkembang setelah ada pernyataan dari Artis Tio Pakusadewo dalam wawancara di Youtube Uya Kuya.

Tio Pakosadewo menyatakan, selama menjalani hukuman di penjara ternyata ada bisnis yang dikelola dan dimonopoli oleh anak Menteri Hukum dan HAM.

Baca Juga:Warga Kota Cimahi Diduga Dipekerjakan Secara Ilegal Sebagai Scammer Online di MyanmarTimnas Hoki Putri Indonesia Tekuk Singapura 4-0 di Laga ke-2 Sea Games  32nd Cambodia

Menjawab pernyataan itu, Yamitema Laoly membantah bahwa Jeraa Faoudation terlibat dalam monopoli bisnis di rutan.

“Tudingan itu tidak benar sama sekali. Saya merasa heran dengan tuduhan melakukan monopoli bisnis,’’ ujar Yamitema Laoly melalui keterangannya, Rabu, (4/5).

Menurutnya, di dalam lapas ada banyak yayasan dan organisasi yang melakukan kerjasama.

Sehingga, tudingan monopoli bisnis di dalam lapas sangat tidak mendasar.

‘’Jadi saya juga heran dengan tudingan monopoli bisnis  di dalam lapas, dasarnya apa? Karena sepengetahuan saya ada beberapa lembaga yang bekerja sama dengan pihak lapas,” ujar Yamitema.

Sementara itu Pimpinan Yayasan Jeera Raden Gusti menyatakan, keberadaan yayasan ini berawal dari semangat membina para narapidana.

Hal ini dilakukan supaya mereka itu bisa mengembangkan diri, skill, jati diri dan kemampuan setelah mereka bebas.

“Saat itu Yamitema diundang salah organisasi kepemudaan yang bicara soal rencana melakukan pembinaan para napi,’’ kata Raden.

Baca Juga:Jokowi Berikan Pesan Khusus untuk Prabowo? Begini Kata PengamatStatus Janda dan Duda di Kabupaten Bandung Peringkat Kedua di Jawa Barat

Yamitema merasa tergerak dengan semangat  karena napi pasti ingin hidup lebih baik setelah keluar nanti.

Untuk mengasah skill para napi, maka dibentuklah Jeraa Foundation dalam bentuk yayasan.

Jeera Foundation sendiri didirikan pada 2016. Saat ini ada sekitar 500 warga binaan yang diberikan pelatihan.

Mereka diberikan keterampilan membuat tas kulit, barista kopi, seni musik, barber shop, seni lukis, sampai membuat roti.

“Tujuannya nanti setelah selesai menjalani hukuman penjara mereka sudah mempunyai bekal keterampilan,’’kata Raden.

Dari hasil pelatihan itu, banyak dari warga binaan yang sudah berhasil dan mandiri.

‘’Tentu tidak semua berhasil juga, tapi paling tidak Yayasan Jeera ini bisa memberikan berkontribusi bagi mereka,” ujarnya.

0 Komentar