JABAR EKSPRES – Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) meminta Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 dimaknai sebagai semangat untuk terus Merdeka Belajar.
“Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek kini semakin mendekatkan Pendidikan pada cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara,” ucap Nadiem Makarim ketika memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 di Jakarta pada Selasa (2/5/2023).
Nadiem Makarim menyatakan, berkat program Merdeka Belajar, telah terjadi beragam perubahan dalam dunia Pendidikan Indonesia selama tiga tahun terakhir.
Dalam tiga tahun terakhir, sudah ada 24 episode Merdeka Belajar yang Kemendikbudristek luncurkan. Hal ini terbukti membawa dampak positif bagi Pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA: Presiden Indonesia: Saya Minta Emasnya Di Atas 69 Pada SEA Games Ke-32 Ini
Menteri Dikbudristek tersebut mengklaim bahwa program Merdeka Belajar ini semakin mendekatkan Pendidikan Indonesia pada cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara, yaitu Pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik.
Cita-cita luhur dari Ki Hajar Dewantara tersebut memiliki tujuan agar peserta didik sebagai seorang manusia dan anggota masyarakat mampu untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Dengan peniliaian holistik dari guru-guru mereka, peserta didik dapat lebih tenang untuk melakukan aktivitas pembelajaran.
“Para kepala sekolah dan kepala daerah juga dapat kini lebih mudah melakukan pemantauan pelaksanaan Pendidikan,” kata pria berusia 38 tahun tersebut.
Kepala sekolah dan kepala daerah pada zaman dahulu sulit untuk monitoring terhadap kualitas Pendidikan. Namun, dengan penggunaan data Assesment Nasional di Platform Rapor Pendidikan membuat mereka dapat memantau kualitas Pendidikan yang dilakukan serta melakukan usaha perbaikan kualitas layanan Pendidikan.
BACA JUGA: Kenapa Sih Ekonomi Indonesia Terpusat Di Pulau Jawa?
Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh Kemendikbudristek ini menekankan terhadap pembelajaran yang mendalam pada pengembangan karakteristik dan kompetensi peserta didik. Selain itu, proses untuk masuk ke perguruan tinggi negeri kini hanya berfokus pada pengukuran literasi dan bernalar dari yang peserta didik miliki.
“Adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas, sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka,” jelasnya.