BACA JUGA : Fatimah Zahratunnisa Masih Sering Diteror Oknum Bea Cukai
KPU Diduga akan curang pada Pilpres 2024, Nama Erick Thohir Mencuat
Mengingatkan lagi pada video yang beredar akhir tahun 2022 lalu, sebuah video yang menampilkan Mischa Hasnaeni Moein atau yang dikenal dengan sebutan Wanita Emas di mana ia mengakui bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan untuk memenangkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir dalam Pilpres 2024.
Dalam video tersebut, Hasnaeni mengungkapkan bahwa Ketua KPU, Hasyim Asyari, secara langsung memberitahunya bahwa KPU akan mengatur agar Ganjar Pranowo dan Erick Thohir terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
“Dia (ketua KPU) pernah menjelaskan kepada saya yang akan menjadi presiden Republik Indonesia itu akan didesain oleh KPU bahwa Ganjar Pranowo dan pasangan Erick Thohir,” kata Hasnaeni dalam video, melansir dari keterangan tvOnenews.com, Senin 26 Desember 2022.
Pemimpin utama dari Partai Republik Satu juga telah mengungkapkan bahwa jabatan Ketua KPU diisi oleh seseorang yang diamanahkan oleh partai politik yang sudah terkenal dan memiliki pengaruh besar. Sementara itu, anggota KPU didukung oleh partai-partai besar.
“Yang jelas, yang saya tahu keterpilihan menjadi anggota KPU adalah dibeking oleh partai-partai besar. Tidak semudah itu orang menjadi ketua KPU. Sebab, ketua KPU itu adalah titipan partai-partai besar,” lanjut Hasnaeni.
BACA JUGA : Alasan Megawati Pilih Ganjar Pranowo jadi Capres PDIP 2024, Oh Begini
Hasnaeni juga mengungkapkan bahwa ia masuk penjara karena Erick Thohir. Hal ini terjadi karena kasus proyek fiktif di perusahaan BUMN PT Waskita Beton Precast (WBP).
“Saya adalah korban Erick Thohir masuk di penjara ini,” ujarnya.
Diketahui, ketua KPU Hasyim Asyari diketahui memiliki hubungan spesial dengan Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni atau wanita emas. Bukti perjalanan pribadi Hasyim dari Jakarta ke Yogyakarta bersama Hasnaeni (Pengadu II) pada tanggal 18 Agustus 2022 sempat ditemukan. Hasyim menggunakan maskapai Citilink dengan tiket perjalanan yang dibayar oleh Hasnaeni.